Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Makin Rawan, Komnas PA: Tak Ada Lagi Tempat Aman Untuk Anak di Banten

Ilustrasi borgol (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi borgol (IDN Times/Sukma Shakti)

Serang, IDN Times — Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Banten, Hendry Gunawan, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap meningkatnya kasus kekerasan seksual terhadap anak di wilayah Banten. Ia menilai, kondisi saat ini sudah sangat mengkhawatirkan dan mengarah pada situasi mendesak yang harus segera ditangani secara serius dan sistematis.

"Belum bisa kita sebut darurat, tapi situasinya sudah sangat memprihatinkan. Angka kekerasan terhadap anak terus meningkat setiap tahun, dan hampir di seluruh kabupaten/kota didominasi oleh kekerasan seksual," kata Hendry kepada wartawan, Sabtu (2/8/2025).

1. Pelaku orang terdekat, tak salah jika tak ada tempat aman lagi untuk anak

Ilustrasi borgol. (IDN Times)
Ilustrasi borgol. (IDN Times)

Mirisnya, kata Hendry, para pelaku kekerasan seksual terhadap anak justru berasal dari lingkungan terdekat korban, seperti ayah kandung, guru, hingga teman sebaya atau yang lebih tua dalam pergaulan sehari-hari.

Ini menunjukkan bahwa sistem perlindungan anak kita masih lemah dan belum mampu menutup celah-celah yang membahayakan anak.

"Tidak heran kalau banyak masyarakat mengungkapkan sudah tidak ada lagi tempat aman bagi anak," katanya.

2. Bukti sistem perlindungan dan pencegahan di Banten masih lemah

Ilustrasi penjara (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi penjara (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut Hendry, ungkapan tersebut mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap lemahnya sistem perlindungan dan pencegahan kekerasan yang belum menyentuh akar persoalan. Namun, ia tetap optimistis bahwa ruang aman bagi anak masih bisa diwujudkan. Asalkan, ada kemauan kolektif untuk memperbaiki tata kelola perlindungan anak, ruang aman itu bisa dibangun kembali.

"Rumah bisa menjadi pelindung jika orang tua hadir dengan pengasuhan terbaik, sekolah menjadi zona bebas kekerasan jika TPPK berjalan aktif, dan masyarakat menjadi penjaga melalui PATBM," katanya.

3. Kondisi kasus saat ini harus jadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat

ilustrasi penjara (pexels.com/Nikita Nikitin)
ilustrasi penjara (pexels.com/Nikita Nikitin)

Hendry mengingatkan bahwa kondisi saat ini adalah alarm keras bagi semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat.

"Kalau kita tidak bertindak sekarang, potensi krisis ini bisa benar-benar berubah menjadi darurat. Mari kita jaga anak-anak kita sebelum semuanya terlambat," katanya.

Komnas Perlindungan Anak Provinsi Banten, lanjut Hendry, juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Serang yang membentuk tim percepatan penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak bersama lintas sektor. Hal itu dinilai sebagai praktik baik yang patut ditiru oleh daerah lain.

"Inilah bentuk nyata keberpihakan. Tapi perlu diingat, pencegahan tidak bisa hanya bersandar pada program sesekali atau kampanye simbolik. Kita butuh aksi nyata, anggaran yang memadai, dan komitmen yang berkelanjutan," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us