Kemenag Minta Ponpes Daar El Qolam Sediakan CCTV di Kamar Santri

Untuk menghindari adanya kejadian serupa

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang minta pengelola pondok pesantren Daar El Qolam, Gintung, Balaraja, Kabupaten Tangerang memasang kamera pengawas atau CCTV di setiap kamar santri. Hal tersebut untuk mengantisipasi terulangnya insiden kematian santri BD (15). 

"Tiap kamar itu ada ustaz pengawasnya, jadi selain peningkatan itu, kita juga minta untuk dipasang CCTV agar hal-hal seperti ini bisa diantisipasi," ujar Kepala Seksi Pondok Pesantren Kemenag Tangerang, Joni Juhaemin, Senin (8/8/2022).

Baca Juga: Santri Ponpes di Balaraja Tangerang Tewas Dianiaya Temannya

1. Kemenag juga minta pengawasan pergaulan di lingkungan ponpes ditingkatkan

Kemenag Minta Ponpes Daar El Qolam Sediakan CCTV di Kamar SantriSantri di Balaraja Tangerang meninggal usai berkelahi dengan teman (Dok.IDN Times/Dok. Polsek Cisoka)

Joni juga meminta, agar pengelola pondok pesantren tersebut meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan di lingkungan ponpes. Sehingga, kejadian sekecil apapun dapat diketahui pengawas dan menghindari kejadian serupa terulang.

"Kami tadi sudah ke pesantrennya untuk mendapatkan keterangan langsung dari pihak pesantren. Intinya dari semua keterangan, kami minta agar ustaznya lebih bisa meningkatkan pengawasan," kata Joni.

2. Orangtua BD sebut pondok lalai dalam pengawasan santri

Kemenag Minta Ponpes Daar El Qolam Sediakan CCTV di Kamar SantriIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sebelumnya, orangtua BD menyebut ada kelalaian dari pihak pesantren yang menyebabkan BD meninggal dunia. "Saya titip anak di pesantren supaya dijaga, diawasi dengan baik, tapi sayangnya dengan insiden ini berarti pihak pondok (pesantren) lalai dalam mengawasi santrinya," kata Wahyudi, ayah BD. 

Meski begitu, Wahyudi menegaskan tak akan menuntut pihak pondok pesantren Daar El Qolam atas insiden yang dialami anak laki-laki satu-satunya tersebut. Namun, ia meminta ponpes untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada para santrinya.

"Sehingga insiden yang dialami anak saya tidak terulang lagi," tegasnya.

Baca Juga: Polisi Periksa Pelaku Penganiayaan Santri Hingga Tewas di Balaraja

3. BD sempat mengeluh sakit kepala sebelum tak sadarkan diri

Kemenag Minta Ponpes Daar El Qolam Sediakan CCTV di Kamar SantriIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma mengungkapkan, berdasarkan keterangan saksi, saat kejadian pelaku R sempat menendang bagian kepala korban sebanyak 2 kali, sebelum akhirnya dipisahkan oleh para santri.

"Akibat perbuatan R, korban BD mengalami sakit dibagian kepala dan tidak masuk kelas. Karena tidak sadarkan diri sekitar pukul 14.00 WIB, korban dibawa oleh pengasuh ke Klinik Gita Farma Tangerang," jelas Raden.

Saat sedang penanganan di Klinik Gita Farma, korban dinyatakan pada tubuh BD sudah ada tanda-tanda kematian, kemudian korban oleh pengasuh ponpes di bawa ke RSUD Balaraja untuk memastikan lebih jelas kondisi korban.

"Untuk saat ini pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi-saksi dan hasil pemeriksaan medis terhadap tewasnya santri Pondok Pesantren modern Dasar El Qolam, Tangerang tersebut," tuturnya.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya