Dinkes Tangsel: Minim Alat WGS Sebabkan Deteksi Omicron Lambat 

Di Banten alatnya cuma ada di UIN Ciputat

Kota Tangerang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar mengungkapkan, untuk mengetahui seseorang terpapar COVID-19 varian Omicron dibutuhkan beberapa langkah lanjutan.

Salah satunya yang menghambat waktu adalah diagnosa para pasien COVID-19 untuk mengetahui secara spesifik varian apa yang mengidap seseorang.

"Untuk mengetahui varian omicron, diperlukan pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF) atau uji deteksi single Nucleotide Polymorphism (SNP) berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) kemudian dilanjutkan dengan oemeriy Whole Genome Sequencing (WGS) positif omicron Sars-Cov-2," kata Allin, Rabu (16/2/2022).

1. Kemampuan alat deteksi Omicron di Indonesia terbatas

Dinkes Tangsel: Minim Alat WGS Sebabkan Deteksi Omicron Lambat ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Allin mengatakan bahwa tidak semua kasus bisa diperiksa WGS karena kapasitas pemeriksaannya terbatas.

Dalam sebulan, lanjut Allin, kemampuanya hanya sekitar 2.700 sampel.

"Dengan rincian 1.350 sampel rumah sakit, 300 sampel dari daerah dengan peningkatan kasus, 600 sampel dari provinsi dan 450 sampel PPLN dibagi proposional untuk setiap pintu masuk," katanya.

2. Di Banten alat deteksi Omicron hanya di FK UIN Syarif Hidayatullah

Dinkes Tangsel: Minim Alat WGS Sebabkan Deteksi Omicron Lambat Alat PCR di RS Pertamina Balikpapan (IDN Times/Hilmansyah)

Provinsi Banten, kata Allin, mendapatkan bagian alokasi pemeriksaan WGS sebanyak 100 sampel dan 43 sampel untuk alokasi rumah sakit.

Kendati demikian, dia mengungkapkan bahwa di Provinsi Banten, terdapat labolatorium yang mampu melakukan deteksi varian COVID-19.

"Di Provinsi Banten, labolatorium pemeriksa WGS di FK UIN Syarif Hidayatullah," kata Allin.

3. Sudah ada 28 kasus Omicron di Tangsel

Dinkes Tangsel: Minim Alat WGS Sebabkan Deteksi Omicron Lambat ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan Allin Hendalin Mahdaniar mengungkap, telah terjadi peningkatan kasus Omicron. Sebagian besar penularan varian ini melalui transmisi lokal. 

Per tanggal 1 Januari 2022 sampai dengan saat ini, kata Allin, ditemukan kasus COVID-19 varian Omicron sebanyak 28 kasus.

Baca Juga: Dinkes Tangsel: Ada 28 Temuan Varian Omicron Melalui Transmisi Lokal

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya