Selain ke Serang, Pemkot Tangsel Bakal Kirim Sampah ke Nambo Bogor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana mengirim sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Nambo, Kabupaten Bogor.
Dinas Lingkungan Hidup Tangsel menargetkan dalam waktu dekat akan menguji coba dengan mengirim 50 ton sampah per hari ke Nambo, sebelum mengirim sesuai target 120 ton per hari.
"Nambo rencananya 120 ton per hari, tapi ternyata Nambo kan belum siap. Biar aja engga masalah running jalan sambil uji coba. Kemungkinan kita dapat slot bisa 50 ton per hari," kata Kepala DLH Tangsel, Wahyunoto Lukman ditemui di kantor Wali Kota Tangsel, Kamis (23/6/2022).
Baca Juga: Warga Protes Sampah Tangsel, Wali Kota Serang: Sampah Bau Kalau Dicium
1. Pengiriman sampah belum dimulai karena TPA Nambo belum siap
Kata Wahyu, fasilitas TPA disebut belum siap sehingga sampah belum bisa dikirim ke sana.
"Kita enggak bisa memaksakan untuk langsung mengirim sampah, ini tergantung kesiapannya Nambo. Nambo sendiri masih sedang proses ya, finishing untuk proses pengadaan insenerator dan lain-lain," kata Wahyu.
Baca Juga: Konpensasi Sampah Tangsel untuk Warga Serang Cair, Segini Besarannya
2. Pemkot Tangsel juga tunggu kesiapan TPA Cilowong Serang
Di sisi lain, pengiriman sampah ke TPA Cilowong Kota Serang juga masih berhenti sementara. Wahyu mengungkap, Pemkot Tangsel menunggu kesiapan Pemkot Serang dalam hal persiapan TPA untuk menerima sampah dari Tangsel.
"Kita ga mau disamakan dengan daerah lain (yang kirim sampah ke TPA Cilowong). Karena kita kerja sama memberikan retribusi, kita memberikan kompensasi dampak negatif makanya kita di sana harus ada penanganan yang berbeda," kata Wahyu.
3. Dua TPA itu tampung 400 ton sampah Tangsel
Nantinya, kata Wahyu, ketika dua TPA tersebut siap, Pemkot Tangsel bakal membuang 400 ton sampah ke sana.
"Kalau ke Cilowong sesuai kesepakatan 400 ton sehari. Tapi setelah ada kesepakatan dengan Nambo juga, di Cilowong sekarang berkurang jadi 280 ton per hari. Nambo rencananya 120 ton," kata Wahyu.