Pasca Kasus Ammar Zoni, Ditjenpas Banten Perketat Pengawasan Rutan

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Ditjenpas Banten, Muhammad Ali Syeh Banna, menjelaskan sebanyak 618 tahanan dari 17 kamar diperiksa satu per satu untuk memastikan tidak ada penyelundupan narkoba, handphone, maupun barang terlarang lainnya di dalam rutan.

“Kami ingin memastikan tidak ada narkoba, handphone, atau senjata tajam yang masuk ke dalam kamar tahanan. Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, hasilnya nihil,” kata Muhammad Ali Syeh Banna.

Menurut Ali, meski tak menemukan narkotika, tim gabungan menyita sejumlah barang yang tidak diperbolehkan berada di kamar tahanan, seperti korek api, sendok, parfum, ketel listrik, senjata tajam rakitan, sabuk, kartu remi, tali, obat pribadi, kabel, dan gunting kuku.

Seluruh barang tersebut disita dan akan dimusnahkan sebagai bagian dari evaluasi keamanan internal.

“Ini menjadi evaluasi kami mengapa barang-barang seperti sendok dan gunting bisa lolos masuk. Ke depan, pengawasan akan lebih ketat agar tidak terjadi lagi,” kata Ali.

Ali menambahkan sidak di Rutan Serang merupakan bagian dari langkah pengetatan pengawasan, bukan hanya karena pasca terungkapnya kasus penyalahgunaan atau peredaran narkoba oleh Ammar Zoni di Salemba.

"Penggeledahan seperti ini rutin dilakukan, baik terjadwal maupun mendadak,” ujarnya.