Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serang 4 Kali Diterjang Banjir, Pemprov Janji Normalisasi Cidanau

Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rachman)
Ilustrasi banjir (IDN Times/Arief Rachman)
Intinya sih...
  • Normalisasi Sungai Cidanau melibatkan Kementerian PU
  • 1.350 hektare sawah di Rawa Danau mengurangi daya serap air
  • Jangka pendek, Pemprov mulai mengeruk Sungai Cidanau
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bakal menormalisasi Sungai Cidanau, menyusul banjir berulang yang melanda Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Sepanjang 2025, wilayah tersebut tercatat telah dilanda banjir hingga empat kali.

Rencana normalisasi itu dibahas dalam rapat koordinasi yang melibatkan perwakilan warga Padarincang, Pemerintah Kabupaten Serang, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3), serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Wilayah I Serang. Rapat digelar di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Selasa (23/12/2025).

1. Normalisasi Sungai Cidanau akan melibatkan Kementerian PU

Gubernur Banten Andra Soni
Gubernur Banten Andra Soni (Dok. Khaerul Anwar)

Gubernur Banten Andra Soni mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk meminta dukungan pendanaan agar BBWSC3 dapat terlibat dalam normalisasi Sungai Cidanau.

“Kami sudah memutuskan untuk meminta kepada BBWSC3 maupun BKSDA agar berkoordinasi dan melakukan upaya penanganan yang berdampak langsung pada masyarakat. Salah satunya, tahun depan wilayah tersebut tidak boleh lagi mengalami banjir,” kata Andra usai rapat.

2. Andra sebut 1.350 hektare sawah di Rawa Danau mengurangi daya serap air

IMG-20250703-WA0127.jpg
Andra Soni (Dok. Khaerul Anwar)

Menurut Andra, penanganan banjir tidak hanya difokuskan pada wilayah hulu sungai, tetapi juga mencakup bagian tengah hingga hilir. Ia menilai banjir yang kerap terjadi di sejumlah kampung di Padarincang dipicu oleh sedimentasi di Sungai Cidanau.

Selain itu, hasil temuan BKSDA menunjukkan adanya lahan persawahan seluas sekitar 1.350 hektare (ha) di kawasan Cagar Alam Rawa Danau. Kondisi tersebut dinilai mengurangi daya serap air hujan akibat berkurangnya tutupan lahan alami.

“Di satu sisi ini bagus untuk ketahanan pangan, tapi di sisi lain kami harus melihat apakah kondisi tersebut mempengaruhi alam, seperti banjir dan sebagainya. Itu tidak bisa dijawab sepihak, harus melalui kajian bersama,” ujarnya.

3. Jangka pendek, Pemprov Banten mulai mengeruk Sungai Cidanau

Pasca banjir bandang Lebak 2020
Pasca banjir bandang Lebak 2020 (Dok. Tangkapan layar video/IDN Times)

Sebagai langkah jangka pendek, Pemprov Banten mulai melakukan pengerukan Sungai Cidanau menggunakan alat berat di sejumlah titik. Untuk daerah aliran sungai yang berada di kawasan cagar alam, koordinasi dilakukan bersama BKSDA dan BBWSC3.

“Hari ini alat sebenarnya sudah dikirim. Tapi berdasarkan masukan masyarakat, yang dibutuhkan adalah ekskavator amfibi dan penempatannya harus sesuai dengan titik yang ditunjukkan warga,” kata Andra.

Sementara itu, perwakilan warga Padarincang, Karmana, menyampaikan bahwa hingga kini banjir masih merendam Kampung Sukamaju. Ia berharap normalisasi Sungai Cidanau dapat mempercepat surutnya genangan air.

“Sungai Cidanau ini dari dulu tidak pernah tersentuh normalisasi. Makanya tadi kami sampaikan, kalau BBWSC3 tidak mampu, coret saja huruf ‘C’-nya satu jadi BBWSC2,” Katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Ada Layanan Pindah Terminal Pakai Mobil Patroli di Soetta, Gratis!

23 Des 2025, 21:43 WIBNews