Siswa SMPN 19 Tangsel Korban Bullying Disebut Punya Riwayat Tumor Otak

- Dinkes pantau kondisi korban, Pemkot turunkan pendampingan
- Polisi sudah tiga kali turun ke SMPN 19
- Kronologi singkat dugaan bullying
Tangerang Selatan, IDN Times – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengungkapkan, MH (13), siswa SMPN 19 yang melaporkan dugaan perundungan, disebut memiliki riwayat penyakit berat berupa tumor otak berdasarkan informasi awal dari RS Fatmawati.
“Tumor otak itu kan enggak tiba-tiba. Prosesnya panjang, bertahun-tahun. Cuma enggak dirasa,” kata Benyamin, Minggu (16/11/2025).
Meski demikian, ia menegaskan Pemkot Tangsel tetap melakukan pendampingan penuh terhadap MH, baik dari sisi kesehatan maupun proses penanganan kasus.
1. Dinkes pantau kondisi korban, Pemkot beri pendampingan

Benyamin menyebut, Dinas Kesehatan telah ditugaskan memonitor kondisi MH selama perawatan di RS Fatmawati. Pemerintah daerah juga memberikan dukungan layanan medis yang diperlukan.
“Kita ingin mengetahui penyebab tumor otak seperti apa secara keseluruhan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkot Tangsel telah menginstruksikan seluruh sekolah untuk mengaktifkan kembali Satgas Antibullying, yang beranggotakan kepala sekolah, guru, OSIS, dan orang tua/wali murid. Dinas Perlindungan Anak juga telah turun menangani kasus tersebut.
2. Polisi sudah tiga kali turun ke SMPN 19

Kapolres Tangsel AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang mengatakan, penyidik telah mendatangi SMPN 19 sebanyak tiga kali untuk mengumpulkan bahan keterangan.
“Lima orang sudah kami mintai keterangan. Sampai saat ini pihak keluarga masih fokus pada pengobatan anak yang diduga menjadi korban,” kata Victor.
Ia memastikan penyelidikan berjalan profesional dan saat ini kasus masih dalam tahap pendalaman.
3. Kronologi singkat dugaan bullying

Sebelumnya, keluarga melaporkan bahwa MH dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sekelasnya pada Oktober 2025. Akibatnya, ia mengalami kelemahan tubuh dan gangguan penglihatan.
“Badan enggak bisa dibawa jalan, pada lemes semua. Matanya juga sedikit rabun,” kata Rizky, kakak korban, saat ditemui di Ciater, Serpong.


















