Warga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Kepala Desa Kanekes Saija membenarkan bahwa pihaknya melayangkan surat permintaan blank spot internet. Keputusan ini hasil musyawarah yang dilakukan para tetua adat.
"Iya (melayangkan surat), iya usulan dari kokolot adat," kata Saija.
Dia menjelaskan, permintaan blank spot internet akan difokuskan di wilayah Baduy Dalam. Sehingga pengunjung yang datang tidak bisa memainkan handphone karena tidak ada sinyal.
"Baduy Dalam nggak boleh seperti itu tidak sebebas kaya daerah lain. Kekhawatiran para kolot kalau sinyal masih ada, ada saja yang ngumpet-ngumpet main handphone," tuturnya.
Saija mengatakan permintaan ini sebenarnya sudah pernah disampaikan secara lisan kepada pemerintah. Namun, permintaan secara resmi melalui surat baru kali ini dilakukan.
"Belum pernah, baru ini ngirim surat. Alasannya karena pengaruh negatif dari internet itu buat generasi muda di Baduy Dalam," jelasnya.