Tren Angka Kelahiran di Kota Tangerang Menurun Drastis

Tangerang, IDN Times - Tren angka kelahiran di Kota Tangerang menurun drastis selama satu dekade terakhir. Hal tersebut sesuai dengan temuan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI yang menunjukkan tren fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) yang menurun signifikan di skala nasional.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Tihar Sopian mengatakan, berdasarkan hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang tahun lalu, fertilitas di Kota Tangerang hanya sebesar 1,84. Artinya hanya sekitar 1-2 anak yang dilahirkan selama masa reproduksi orangtua.
“Tren angka kelahiran yang menurun drastis ini memang terjadi dalam skala global," ujar Tihar.
1. Kota Tangerang menempati angka kelahiran terendah kedua di Banten

Tihar mengatakan, dengan angka fertilitas di Kota Tangerang hanya 1,84 tersebut, menempati urutan kedua terendah se-Provinsi Banten.
"Jika dibandingkan dengan kota atau kabupaten lainnya di Provinsi Banten, angka kelahiran di Kota Tangerang (1,84), merupakan yang terendah kedua dan di bawah rata-rata provinsi (2,01),” ujar Tihar.
2. Pemkot Tangerang lakukan langkah strategis antisipasi penurunan fertilitas

Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi penurunan fertilitas secara drastis dalam jangka waktu panjang di Kota Tangerang.
"Salah satunya, Pemkot Tangerang terus memasifkan sosialisasi, menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, serta memberikan insentif finansial seperti bantuan biaya pendidikan untuk mendorong stabilitas bahkan peningkatan fertilitas di Kota Tangerang," jelasnya.
3. Pemkot Tangerang juga menyosialisasi KB

Selain itu, Pemkot Tangerang akan terus memantau perkembangan di lapangan untuk disesuaikan dengan kebijakan yang sesuai kebutuhan, terutama untuk mendorong peningkatan angka kelahiran di Kota Tangerang.
“Kami juga telah menyiapkah langkah-langkah strategis lainnya, mulai dari meningkatkan penyuluhan konseling KB, capaian KB, ketersediaan alat kontrasepsi, sampai menggerakkan pelayanan KB secara serentak dan berkesinambungan,” tambahnya.