Uji Coba Makan Gratis di 36 Sekolah Tangerang Dilaksanakan Bergantian

05 Agu 2024, 15:59 WIB

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota Tangerang memberlakukan sistem bergiliran terhadap 36 sekolah yang ikut serta dalam uji coba makan bergizi gratis (MBG) di wilayah tersebut. Hal tersebut, untuk melihat efektivitas pelaksanaan MBG di banyak kondisi sekolah.

"Jadi 36 sekolah itu bergantian, satu sekolah satu kali. Jadi nanti kami atur juga yang hari ini kelas besar, 4,5,6 kemudian besok kelas 1,2,3," kata PJ Wali Kota Tangerang, Nurdin saat pelaksanaan uji coba MBG di SDN 4 Tangerang, Senin (5/8/2024).

1. Menu di tiap sekolah juga berbeda

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Selain itu, Nurdin pun menjelaskan, menu MBG di setiap harinya berbeda, di mana disiapkan 5 pilihan menu yang diujicobakan. Semua menu tersebut pun telah memenuhi standar gizi nasional yang disiapkan ahli gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

"Ini juga untuk melihat dan menjadi evaluasi, seperti ada anak yang tidak suka makan menu tertentu, nanti tentu pelaksanaan programnya akan menjadi masukan, kebutuhan khusus anak akan menjadi catatan ke wali kelas, kemudian disampaikan ke penyedia," jelas Nurdin.

Nantinya, Pemkot Tangerang bersama pengelola sekolah akan mengevaluasi, dari kelima menu yang ada, mana yang paling disukai anak-anak dan menu mana yang paling banyak habis.

2. Pemkot melibatkan UMKM yang memenuhi standar kebersihan

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Untuk penyedia makanan, Pemkot Tangerang melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM yang telah memiliki sertifikat layak hygiene. Di mana, satu UMKM tersebut akan menyiapkan menu MBG di satu sekolah di Kota Tangerang.

"Saat ini kami sudah mengumpulkan 167 UMKM yang miliki sertifikat layak hygiene, nanti akan kami ikutkan semua. Tapi hari ini, ada 6 sekolah, satu sekolah satu UMKM," ungkapnya.

3. Anggaran bersumber dari BOS daerah

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Untuk uji coba kali ini di 36 sekolah, pihaknya menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah dari sekolah masing-masing. Di mana, anggaran tersebut memang sudah ada untuk makan minum.

"Dan tidak akan mengganggu pengeluaran sekolah, karena di BOS daerah ada anggaran makan minum, jadi tidak mengganggu pelaksanaan lain dari BOS," tuturnya.

Namun, untuk pelaksanaan program nantinya, bakal menggunakan biaya APBN sesuai dengan program dari Presiden dan Wapres terpilih, Prabowo-Gibran.

"Tapi mekanisme seperti apa menunggu kebijakan pemerintah. Hari ini kami melaksanakan uji strategi, makanya kami menemukan ada anak yang tidak suka susu, ada yang tidak suka nasi, ini kan kebutuhan spesifik anak yang akan kami lihat ke depan," ungkapnya.

Untuk diketahui, pada uji coba hari ini, para siswa memakan makanan dengan harga Rp15 ribu, di mana terdiri dari nasi, Fuyunghai, Tumis Brokoli Wortel Tempe, dan buah melon potong. Sementara, anggaran untuk susu Rp2.500 dengan rasa plain.