Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bukan Lagi Pusat Industri, Kabupaten Tangerang Kini Jadi Pusat Properti

Kota Gading Serpong
Kota Gading Serpong (dok. Paramount Land)
Intinya sih...
  • Investor beralih ke sektor properti perumahan dan jasa di Kabupaten Tangerang
  • Kemudahan akses menjadi daya tarik utama bagi investor properti di Tangerang
  • Gading Serpong menjadi magnet investasi dengan pengembangan kota mandiri yang berkualitas
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tangerang mencatat, terdapat pergeseran arah investasi di Kabupaten Tangerang. Sebelumnya, investasi di wilayah tersebut didominasi oleh industri manufaktur seperti sepatu, tekstil, dan industri berat.

Namun, Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang, Hendar Herawan mengungkapkan, kini tercatat investasi terbesar yang ada di wilayahnya berasal dari sektor properti dan sektor jasa.

"Pergeseran tersebut sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan infrastruktur, kebutuhan ruang, dan kebijakan penataan wilayah," katanya, Minggu (21/12/2025).

1. Investor lebih melirik Kabupaten Tangerang dalam sektor properti perumahan

Kota Gading Serpong
Kota Gading Serpong (dok. Paramount Land)

Menurut Hendar, pola investasi yang selama bertahun-tahun didominasi oleh pabrik kini berubah signifikan. Investor lebih banyak melirik sektor properti perumahan, fasilitas pendidikan, pusat pertemuan (MICE), serta jasa pendukung lainnya yang memperkuat ekosistem perkotaan.

"Objek utama kami sekarang adalah sektor jasa dan properti residensial, bukan lagi pabrik seperti sebelumnya,” kata Hendar.

Meskipun orientasi investasi berubah, performa Kabupaten Tangerang tetap berada di puncak. Hendar memastikan daerahnya masih menjadi penyumbang terbesar realisasi penanaman modal di Provinsi Banten.

DPMPTSP telah mengantongi data valid untuk tiga kuartal pertama—Maret, Juni, dan September—untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA).

"Kami tinggal menunggu finalisasi data kuartal IV untuk menutup tahun dengan capaian optimal," katanya.

Berdasarkan data, realisasi investasi Kabupaten Tangerang pada Triwulan II Tahun 2025 mencapai Rp. 8.1 Triliun. Menurun 4,3 persen dari periode Triwulan 1 Tahun 2025, namun meningkat 27 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada Triwulan II Tahun 2024, yang hanya mencapai Rp 6,3 Triliun.

Secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang periode Januari-Juni juga menunjukkan pencapaian yang positif dengan total pencapaian realisasi investasi Rp16,6 Triliun, atau meningkat 39,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada Semester 1 Tahun 2024 yang hanya mencapai Rp11,8 Triliun.

2. Kemudahan akses dinilai jadi daya tarik Tangerang untuk investor properti

Kota Gading Serpong
Kota Gading Serpong (dok. Paramount Land)

Chief Executive Officer (CEO) Leads Property Services Indonesia Hendra Hartono menyebut, perkembangan bisnis properti di Tangerang belakangan ini meningkat seiring dengan terbatasnya lahan di Jakarta.

Apalagi, banyak township yang dikembangkan di Tangerang sehingga mendorong kawasan industri dan perkantoran baru. Hal ini karena untuk mendekatkan jarak yang memudahkan akses bagi masyarakat.

“Tingkat penjualan pada pasar kondominium di Jabodetabek mengalami peningkatan. Khususnya, di Tangerang sendiri mencapai 77,4 persen dengan harga jual rata-rata Rp20 juta per meter dan harga sewa mulai Rp2 juta per bulannya,” ucapnya.

Hendra pun menjelaskan, angka tersebut menunjukan tren positif cenderung stagnan bahkan melemah dari tahun sebelumnya. Terlihat segmen menengah dan menengah ke bawah yang paling menggerakkan pasar kondominium di Tangerang.

“Setelah Jakarta, pasokan kondominium di Tangerang terbilang paling banyak di Jabodetabek, yakni 121.372 unit. Hal ini menjadi penopang pertumbuhan investasi pada sektor properti di Tangerang,” jelas Hendra.

“Pastinya dilihat dari kemudahan akses jalan tol dan dekat dengan akses transportasi umum seperti kereta komuter, menjadi daya tarik pembeli,” ungkap Hendra.

3. Gading Serpong jadi salah satu magnet investor di Kabupaten Tangerang

Grand Boulevard Aniva  Blok E
Ruko Grand Boulevard Aniva Gading Serpong (dok. Paramount Land)

Salah satu pengembang awal Kota Gading Serpong Kabupaten Tangerang yakni Paramount Land. Presiden Direktur Paramount Land, M. Nawawi menjelaskan, pengalaman panjang sebagai perusahaan properti di Indonesia berawal dari kesuksesan membangun kota mandiri Gading Serpong, yang menjadi salah satu kota mandiri dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.

"Kini telah menjadi rumah tinggal bagi hampir 120 ribu penduduk di luar komuter, Gading Serpong telah dilengkapi berbagai hunian yang sudah hidup dan area komersial dengan okupansi tinggi yang mendukung aktivitas masyarakat untuk tinggal, berbisnis, beraktivitas, dan meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan," kata Nawawi.

Ia menuturkan, dalam pengembangan Kota Gading Serpong, pihaknya ingin lebih dari sekadar pengembangan properti, melainkan menjadi ekosistem kehidupan tempat masyarakat tinggal, bekerja, berinteraksi, dan bertumbuh bersama. Mengusung filosofi ‘City within Reach’, Paramount Gading Serpong dikembangkan sebagai sebuah kota di mana penghuninya dapat memenuhi kebutuhan harian, beraktivitas dengan mudah, dan menikmati momen kebersamaan dalam lingkungan yang nyaman dan berkualitas, sehingga tempat tinggal bukan sekadar bangunan, tapi benar-benar terasa sebagai tempat tinggal.

Sebagai bagian dari pengembangan, Paramount Land juga memperkenalkan identitas dan logo baru Paramount Gading Serpong dengan tagline Everything is Here sebagai wujud komitmen pembangunan kota yang berkelanjutan. Bahkan, saking betahnya investasi properti di wilayah Kabupaten Tangerang, pada tahun 2021 Paramount Land juga meluncurkan Paramount Petals, kota mandiri baru seluas 400 ha di kawasan Curug, Kabupaten Tangerang.

Mereka bahkan berani membangun exit tol bitung Jakarta-Tangerang KM 25, yang telah memasuki tahap akhir dan akan menjadi infrastruktur kunci untuk membuka konektivitas kota serta mempermudah mobilitas masyarakat mulai tahun depan.

"Saat ini pembangunan infrastruktur sudah hampir selesai, tinggal menunggu uji kelaikan dari instansi terkait," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Banten

See More

Rakerda PKS Tangsel Bahas Krisis Sampah

22 Des 2025, 06:52 WIBNews