TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

741 Hektar Pertanian di Tangerang Fuso, Kerugian Capai Rp 2,7 M

Stok pangan dua kota diklaim aman hadapi kemarau panjang

IDN Times/Candra Irawan

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Tangerang, Banten, diprediksi hingga Desember mendatang sudah menyebabkan lahan pertanian seluas 741 hektar mengalami fuso dari total 25 ribu lahan yang terseda di wilayah itu. Bahkan, sampai saat ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat mendata, dampak kerugian dari lahan pertanian yang fuso sudah mencapai Rp 2,7 miliar.

Lahan pertanian yang mengalamj fuso tersebut tersebar di 26 kecamatan dari 29 kecamatan yang ada, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sendiri mengaku telah membuat tiga sumur pantek hingga kedalaman 20 meter dari permukaan tanah. Namun hasilnya ketiga sumur pantek itu tidak dapat dipergunakan lantara air dari sumur itu tidak layak atau tidak memenuhi standar pengairan untuk pertanian.

1. Pemerintah bentuk tim mitigasi kekeringan

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Aziz Gunawan menjelaskan, untuk mengantisipasi kekeringan pihaknya sudah membentuk tim mitigasi kekeringan, sesuai dengan instruksi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Guna melaporkan situasi dan kondisi terkini dampak kekeringan yang kian hari kian meluas di Kabupaten Tangerang.

"Status masih waspada kekeringan kita dan kita sudah mengadakan rapat koordinasi (rakor) kekeringan dengan hasil, kalau kemarau itu sampai Desember mendatang. Dampak kekeringan di sektor pertanian sudah mencapai 741 hektar fuso dari tanah garapan sekitar 25 ribu, dengan perhitungan kerugian5 ton dikali 1 hektar dan dikali Rp 741 ribu hasilnya Rp 2.745.405.000," jelasnya kepada IDN Times, Senin (7/10).

2. Pembuatan tiga sumur pantek sedalam 20 meter tidak membuahkan hasil

IDN Times/Candra Irawan

Menurut Aziz, pihaknya sudah melakukan identifikasi wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan, untuk melakukan langkah pencegahan di 26 kecamatan yang sudah terdampak. Salah satunya ialah mencari titik air yang biasa dimanfaatkan melalui alat bantu pompa, dan kedua membuat sumur-sumur pantek.

"Total sudah ada tiga sumur pantek, yang kita bor sedalam 20 meter dan hasilnya airnya jelek serta tidak memenuhi standar tanaman padi," ujarnya.

3. Stok pangan di klaim aman

IDN Times/Dhana Kencana

Aziz memastikan, jika kekeringan hanya berdampak pada debit air baik perumahan warga dan juga pertanian, sementara untuk ketahanan pangan masyarakatan pihaknya menjamin stok dan harga tetap stabil.

"Pangan masyarakat masih stabil karena kita ada beberapa lumbung padi, ada cadangan-cadangan yang bisa stabil dan harga masih stabil. Kita juga ada bantuan bibit benih padi untuk 1 hektar sebanyak 25 kilo, kita sudah siapin bibit untuk petani yang gagal panen," katanya.

Baca Juga: Cold Diesel Tabrak Truk Fuso, Dua Orang Tewas di Tempat

Berita Terkini Lainnya