TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinas Pertanian: Kerugian Petani Lebak Akibat Banjir Rp8 Miliar 

Perkebunan cengkih juga ikut terdampak

Puluhan hektare sawah di Lebak, Banten, disapu banjir bandang awal Januari 2020. (Dok. Dinas Pertanian Lebak)

Lebak, IDN Times - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Banten, mencatat nilai kerugian petani di enam kecamatan akibat banjir bandang diperkirakan mencapai Rp8 miliar. Keenam kecamatan tersebut antara lain Lebak Gedong, Sajira, Cipanas, Maja, Cimarga, dan Kecamatan Curugbitung.

“Kerugian petani capai Rp8 miliar ini hasil estimasi atas kerusakan lahan pertanian berikut sarana dan prasarana pasca-bencana banjir bandang dan longsor,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna, Sabtu (11/1).

Baca Juga: Warga Terdampak Longsor Desa Cileuksa Sukajaya Bogor Trauma Hujan

1. Data kerugian baru bersifat sementara

Sejumlah warga mengambil bantuan logistik yang dijatuhkan melalui helikopter di Kampung Muhara, Lebak Gedong, Lebak, Banten. (ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki)

Menurut Dede, nilai kerugian tersebut sejauh ini masih bersifat sementara, lantaran mengacu pada kerusakan lahan dan sarana prasarana lainnya.

“Belum ditambah kerusakan kebun cengkih dan lainnya. Yang sudah kita lakukan penghitungan baru luas lahan sawah sudah tanam padi berumur 1-3 minggu itu seluas 8.90 hektare,” ujar dia.

2. Kerugian petani Rp4,5 juta per hektare tanaman padi

Korban banjir bandang di Lebak, Banten. (IDN Times/Khaerul Anwar)

Dede menjelaskan hitungan taksiran kerugian petani dari tanaman padi Rp4,5 juta per hektare. Selain itu, sebanyak 60 unit mesin pompa air hilang akibat terseret arus.

“Lalu lantai jemur padi, bibit tanaman, pompa-pompa air, lahan jagung seluas 3 hektare, singkong dan tanaman lain,” kata dia.

Baca Juga: 14 Kampung Masih Terisolir di Sukajaya, Warga Mengeluh Bantuan Lambat

Berita Terkini Lainnya