TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Tentang AZ, Eksekutor Rencana Pembunuhan 4 Pejabat Negara

AZ diketahui merupakan tentara disersi

IDN Times/Isidorius Rio

Tangerang Selatan, IDN Times - Polri merilis identitas salah satu orang yang disebut berperan sebagai eksekutor dalam rencana pembunuhan pejabat negara di kerusuhan 21-22 Mei lalu. Inisialnya AZ.  

AZ merupakan warga Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Pria 44 tahun itu merupakan anggota kelompok beranggotakan enam orang, yang memiliki misi membunuh empat tokoh nasional dan pemimpin lembaga survei swasta.

Dalam rilis Polri diketahui AZ lahir di Aceh Selatan, 6 Juni 1975. Dia berperan sebagai pencari eksekutor sekaligus menjadi eksekutor. AZ ditangkap pada Selasa (21/5), di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

IDN Times berhasil mendatangi kediaman AZ dan menemukan beberapa fakta tentang dia. Berikut hasil penelusurannya:

Baca Juga: Aparat Menemukan Total 30 Hoaks yang Tersebar Selama Aksi Mei 2019

1. AZ tentara disersi

IDN Times/Muhamad Iqbal

Kaliman, Ketua RT 003 RW 009, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangsel yang merupakan wilayah tempat tinggal AZ mengatakan, AZ merupakan anggota TNI AD. Dia mengetahui hal itu saat AZ mengurus kepindahannya ke wilayah tersebut.

Disampaikan Kaliman, AZ meminta rekomendasi perubahan keterangan pekerjaan dalam kolom pekerjaan di Kartu Keluarganya (KK).

"Saat pertama kali pindah ke sini, dia ngurus KK, nah di situ ketahuan dia tentara dan dia mengakui disersi," kata Kaliman kepada IDN Times, Rabu (29/5).

2. AZ mengganti status pekerjaan di kolom KK untuk masuk tim BPN

IDN Times/Irfan fathurohman

Kaliman mengatakan, selama ini AZ berprofesi sebagai tenaga perekrut di perusahaan petugas keamanan di BSD Serpong. Menurut Kaliman, AZ seringkali berbicara kepadanya bahwa dia adalah tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

"Saat dia minta rekomendasi ganti pekerjaan di KK, dia ngakunya buat masuk BPN. Katanya kan masuk politik harus jadi sipil dulu," ungkap Kaliman.

3. Memasuki tahun politik ekonomi keluarga AZ terlihat lebih baik

IDN Times/Muhamad Iqbal

Dalam kesempatan itu, Kaliman juga menceritakan, semenjak masuk tahun politik, ekonomi keluarga AZ terlihat lebih baik dari awal kedatangannya di wilayah tersebut. AZ mengontrak rumah berukuran 5x2,5 meter.

"Awal datang 2017 biasa aja, pas masuk pemilu kelihatan sih berubah banget, cuma kontrakan dia yang ada AC-nya dan motor baru, secara kasat mata terlihat lah perubahannya," tutur Kaliman.

4. AZ cuek di lingkungan tempat tinggalnya, tapi aktif di grup WA

IDN Times/Muhamad Iqbal

Dalam pergaulan di kawasan tempat tinggalnya, AZ dinilai cuek. Namun, AZ dinilai aktif dalam grup Whatsapp kawasan rumahnya. Hal itu dibuktikan melalui sisa percakapan AZ di grup Whatsapp RT 003 RW 009.

"Dari pertama kali datang AZ cuek orangnya, sampai-sampai tetangga ngadu ke saya karena dia asing, setelah itu baru dia saya arahin kenalan sama orang-orang sini. Dia sibuk orangnya, tapi di grup WA RT aktif sekali," ucap Kaliman.

5. AZ sering share bukti aparat yang dukung capres 01

IDN Times/Muhamad Iqbal

Keaktifannya di grup Whatsapp, lanjut Kaliman, kadang membuat risih anggota grup. Karena seringkali AZ membagikan konten-konten politik yang memprovokasi atau menyudutkan salah satu paslon.

Selain provokasi dan menyudutkan paslon, AZ juga seringkali membagikan screenshoot-screenshot percakapan aparat keamanan negara yang mendukung paslon 01.

"Kalau ngomong politik, sering share kejelekan Jokowi di grup WA RT termasuk bukti-bukti aparat yang mendukung paslon 01," ungkap Kaliman.

Baca Juga: 4 Tersangka Kerusuhan Mei 2019 Positif Narkoba

Berita Terkini Lainnya