Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Makanan yang Gak Boleh Dipanaskan Kembali, Bisa Ganggu Pencernaan!

ilustrasi memanaskan makanan (pexels.com/mateusz)
Intinya sih...
  • Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, dan sawi mengandung nitrat tinggi yang bisa berubah menjadi senyawa berbahaya saat dipanaskan kembali.
  • Nasi yang disimpan dalam suhu ruangan terlalu lama bisa berkembang biak bakteri Bacillus cereus yang menyebabkan gangguan pencernaan.
  • Ayam, daging olahan, kentang, dan telur bisa mengalami perubahan struktur protein atau berkembangnya bakteri berbahaya jika dipanaskan kembali.

Memanaskan kembali makanan sering kali menjadi kebiasaan agar makanan tetap hangat dan tidak terbuang sia-sia. Namun, tidak semua makanan aman untuk dipanaskan kembali. Beberapa jenis makanan justru bisa kehilangan nilai gizinya atau bahkan menghasilkan zat berbahaya saat dipanaskan ulang.

Memanaskan makanan seringkali dianggap cara terbaik ketika ingin memakannya kembali, atau untuk disimpan agar bisa disantap saat waktu jam makan yang telah ditentukan. Berikut adalah lima makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan kembali yang dilansir dari Tastingtable.com:

1. Bayam dan sayuran berdaun hijau

ilustrasi bayam (pexels.com/monicore)

Bayam serta sayuran hijau lainnya seperti kangkung dan sawi mengandung kadar nitrat yang tinggi. Ketika dipanaskan kembali, nitrat dalam sayuran ini bisa berubah menjadi nitrit dan senyawa nitrosamin, yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Nitrosamin diketahui dapat meningkatkan risiko kanker dan mengganggu sistem pencernaan.

Untuk menghindari bahaya ini, sebaiknya kamu  mengonsumsi sayuran hijau segera setelah dimasak dan jangan menyimpannya dalam waktu lama. Jika tetap ingin mengonsumsinya setelah disimpan, lebih baik makan dalam keadaan dingin atau dipanaskan dengan suhu rendah tanpa terlalu lama.

2. Nasi

ilustrasi nasi putih (pexels.com/jubair)

Nasi yang telah dimasak dan dibiarkan dalam suhu ruangan terlalu lama bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini dapat bertahan dalam suhu tinggi, sehingga meskipun nasi dipanaskan kembali, racun yang dihasilkan tetap bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.

Agar nasi tetap aman dikonsumsi, segera simpan di dalam kulkas setelah dingin jika tidak langsung dimakan. Saat ingin mengonsumsinya kembali, lebih baik kukus atau panaskan dalam suhu sedang agar tidak mengubah komposisi nutrisinya.

3. Ayam dan daging olahan

ilustrasi daging ayam (pexels.com/dana)

Ayam dan daging olahan seperti sosis atau nugget mengandung protein yang dapat berubah strukturnya ketika dipanaskan kembali. Perubahan ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan bahkan mengurangi nilai gizi dari daging tersebut. Selain itu, jika pemanasan tidak merata, ada kemungkinan bakteri yang berkembang saat penyimpanan tidak terbunuh sepenuhnya.

Jika ingin menghangatkan ayam atau daging olahan, sebaiknya gunakan api kecil dan panaskan secara perlahan. Cara lain yang lebih aman adalah mengolahnya kembali menjadi makanan baru, seperti mencampurnya dengan sup atau salad agar tidak perlu dipanaskan ulang secara langsung.

4. Kentang

ilustrasi masakan dari kentang (pexels.com/mateusz)

Kentang yang sudah dimasak dan kemudian dibiarkan dalam suhu ruangan terlalu lama bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan serius yang dikenal sebagai botulisme. Jika kentang dipanaskan ulang dalam suhu yang tidak cukup tinggi, bakteri ini tetap bisa bertahan dan menyebabkan masalah kesehatan.

Cara terbaik untuk menyimpan kentang yang sudah dimasak adalah langsung memasukkannya ke dalam kulkas setelah dingin. Jika ingin dikonsumsi lagi, lebih baik dimakan dalam keadaan dingin atau diolah kembali menjadi makanan baru, seperti mashed potato atau kroket.

5. Telur

ilustrasi memasak telur (pexels.com/julio)

Telur adalah sumber protein yang sangat baik, tetapi jika dipanaskan kembali, protein dalam telur bisa berubah menjadi senyawa berbahaya yang sulit dicerna oleh tubuh. Telur yang sudah dimasak dan dipanaskan ulang juga berisiko mengembangkan bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan.

Konsumsi telur dalam sekali makan, tanpa perlu dipanaskan kembali. Jika ada sisa telur rebus atau telur dadar, lebih baik dikonsumsi dalam keadaan dingin atau diolah menjadi hidangan lain yang tidak memerlukan pemanasan ulang.

Memanaskan kembali makanan memang praktis, tetapi tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang. Beberapa makanan justru bisa menghasilkan zat berbahaya atau menyebabkan pertumbuhan bakteri beracun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us