5 Trivia Laksa Tangerang, Kuliner khas Peranakan yang Sempat Meredup

Laksa adalah salah satu makanan khas peranakan, perpaduan budaya Tionghoa dan Melayu. Makanan tersebut biasanya ditemui di berbagai negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Tiap negara punya versi laksa sendiri-sendiri.
Indonesia punya berbagai macam varian laksa, tergantung dengan wilayah munculnya laksa. Salah satu laksa yang legendari adalah laksa Tangerang atau biasa juga disebut laksa benteng. Laksa ini lahir dari kuliner peranakan Cina Benteng di Tangerang. Laksa Tangerang punya beberapa keunikan seperti mi yang digunakan adalah mi beras, kacang hijau dalam kuahnya, ada juga serundeng sebagai pelengkap, dan lainnya.
Dulu, laksa Tangerang ini sempat meredup pamornya hingga akhirnya bangkit lagi di tahun 2000, bahkan sekarang ada tempat khusus untuk berjualan laksa Tangerang. Nah, kamu ingin tahu serba-serbi dari makanan khas Tangerang ini? Yuk, simak artikel berikut!
1. Laksa Tangerang punya perbedaan yang mencolok dengan laksa Singapura atau Malaysia

Salah satu makanan ikonik dari Tangerang adalah laksa Tangerang. Laksa ini terdiri dari mi beras dan kuah kaldu kuning kental yang berempah dan aromatik.
Salah satu hal yang membedakan laksa Tangerang dengan laksa Singapura atau Malaysia terletak pada kuahnya yang mana lebih mirip dengan gulai, sedangkan laksa khas dua negeri jiran itu punya rasa asam, manis, dan pedas.
Lebih lanjut, laksa khas kota yang berjuluk Kota Benteng ini menggunakan ayam sebagai proteinnya sedangkan sumber protein yang digunakann di laksa Singapura atau Malaysia kebanyakan adalah seafood.
2. Kuliner ini terdiri dari mi dan kuah kaldu ayam yang kental

Laksa Tangerang terdiri dari mi betas, irisan lontong, kuah laksa yang kental, dan irisan daun kucai. Kuah laksa terbuat dari berbagai bumbu dan rempah seperti lengkuas, ketumbar, kunyit, merica, bawang putih, bawang merah, gula merah, garam, dan juga lada. Tak lupa santan untuk mengentalkan dan menambah rasa gurih.
Uniknya, kuah laksa dimasak dengan kentang, ayam, serta kacang hijau, yang bikin rasa jadi ngaldu, gurih, dan teksturnya kuahnya kental. Sebagai pelengkap, laksa Tangerang dihidangkan dengan serundeng, opor telur atau ayam atau tahu, atau jeroan.
3. Ada dua macam laksa khas Tangerang

Terdapat dua jenis laksa khas Tangerang, yaitu laksa nyai dan laksa nyonya. Laksa nyai dibuat oleh masyarakat Tangerang yang mana di dalamnya hanya menggunakan bihun saja sebagai karbohidratnya sedangkan laksa nyonya dibuat oleh orang Cina Benteng dengan karbohidratnya adalah kombinasi bihun dan lontong.
4. Makanan khas peranakan

Laksa adalah makanan khas peranakan. Adanya laksa Tangerang tidak lepas dari adanya Cina Benteng, yaitu komunitas Tionghoa peranakan yang mendiami wilayah Tangerang dan sekitarnya. Peranakan sendiri adalah sebutan untuk orang Tionghoa yang menikah dengan orang pribumi dan telah banyak menggunakan budaya lokal, termasuk kuliner.
Dengan ini, laksa memang perpaduan kuliner Tionghoa dengan Nusantara, khususnya Betawi, Melayu, dan Sunda.
5. Makanan ini sempat meredup dan bangkit kembali

Konon, kuliner ini telah ada dan dijual sejak tahun 1970-an. Meskipun sempat meredup, laksa Tangerang bangkit kembali di tahun 2000-an. Bahkan, sekarang ada sentra kukiner khusus laksa Tangerang yang bernama Kawasan Kuliner Laksa Khas Tangerang yang terletak di Jalan Mochammad Yamin, Babakan Kota Tangetang. Pedagang di tempat yang buka sejak tahun 2010 itu, menyajikan sejumlah laksa khas Tangerang yang tentu saja dengan keunikan masing-masing dan harganya yang ramah kantong.
Kombinasi mi beras yang kenyal dan kuah kaldu ayamnya yang gurih, berempah, dan berkaldu memang patut untuk dicoba dan dijamin pasti nagih banget! Kalian pernah mengunjungi Kawasan Kuliner Laksa khas Tangerang dan makan laksa Tangerang yang lekoh itu?