5 Makanan Khas Serang, Lezatnya Bikin Lidah Ketagihan
oleholehbanten.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia terkenal dengan keragaman masakan kuliner yang khas di setiap daerah. Lantas, apa ya kuliner khas Serang?
Terkenal dengan pemandangan alam yang indah, ternyata Serang punya kuliner makanan yang lezat. Selain menikmati eksplorasi keindahan alamnya, jangan sampai terlewat makanan khas Serang yang menggugah selera.
Seperti 5 makanan khas Serang yang wajib kamu santap, berikut ulasannya.
1. Rabeg
rabeg (instagram.com/restologysteakrabeg)Makanan ini banyak ditemukan di kota Cilegon atau Serang. Zaman dahulu, rabeg adalah makanan para Sultan Banten loh.
Rabeg terbuat dari daging kambing yang dimasak cukup lama sehingga memiliki tekstur yang empuk. Kuliner ini hampir mirip dengan semur daging dengan kuahnya yang kental tanpa santan serta memiliki rasa manis dan gurih yang khas.
Kamu bisa menikmati rabeg di warung makan sekitar kota Serang seperti Warung Makan H.Naswi di Jalan Mayor Syafe’i No.30, Serang. Satu porsi rabeg berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000.
Baca Juga: Berburu Takjil Ketan Bintul, Makanan Favorit Sultan Banten
2. Sate bandeng
Sate Bandeng (pesonaindonesia.kompas.com)Sate ikonik dengan daging ayam atau kambing kan. Nah, Serang punya kuliner khas sate yang gak pakai ayam ataupun daging lainnya.
Alih-alih daging, sate khas Serang ini justru terbuat dari ikan bandeng yang durinya dibersihkan lebih dulu.
Rasa manis, gurih ditambah bumbu khas Indonesia akan nikmat disantap dengan nasi hangat atau nasi uduk. Sate bandeng salah satu unggulan kuliner Banten lho, kamu bisa menikmati sate bandeng khas Banten ke rumah makan Ibu Aliyah di Jalan Lopang Gede, Kota Serang, Banten. Harga satu porsi sate bandeng berkisar Rp.18.000 hingga Rp. 44.000.
3. Nasi bakar sumsum
Nasi Bakar Sumsum ( food.detik.com )Makanan ini hampir mirip dengan otak-otak karena proses pembuatannya dengan daun pisang dan ditusuk lalu dimasak dengan cara dibakar.
Terbuat dari olahan dari dicampur tulang belakang kerbau atau sapi, nasi bakar sumsum dijamin nikmat dan gurih. Wanginya menggugah selera terutama setelah dibakar.
Nasi ini biasanya ditemani lauk lain, seperti potongan ayam atau ikan teri. Kamu bisa mencicipi ke salah satu restoran bernama rumah makan Mang Puri, di Jalan Kapten Swardo No.15 B Kota Serang, Banten. Harga nasi bakar sumsum mulai dari Rp30.000 hingga Rp50.000
4. Sambal buroq
Sambal Buroq Khas Serang (budaya-indonesia.org)Kamu pecinta sambal? Wah, kamu harus mencoba sambal khas Serang ini.
Sambal ini unik karena bahannya diambil dari kulit buah melinjo lalu dibumbui bawang merah, bawang putih, daun salam dan kemiri. Umumnya sambal buroq biasa ditemukan menjelang hari raya seperti Idul Adha dan Idul Fitri.
Jika kamu yang tidak bisa menunggu, bahan-bahan sambal buroq bisa kamu beli di pasar atau supermarket karena bahan olahan sambal ini mudah ditemukan. Biasanya sambal buroq cocok dengan lauk seperti rabeg, nasi bakar sumsum, opor ayam, semur daging dan lainnya.
Baca Juga: Gak Jauh dari Jakarta, Ini 10 Pantai di Tangerang Favorit Turis
5. Gerem Asem
Gerem Asem Khas Serang (cookpad.com)Gerem asem sebetulnya masakan yang bisa kamu temui di beberapa daerah di Pulau Jawa. Nah, khusus dari Serang, daging ayam atau bebeknya dibakar lebih dahulu.
Sensasi kuliner yang satu ini adalah berkuah dan pedas. Olahan bumbu yang ditabur seperti dari bawang merah, cengkeh, gula merah dan belimbing wuluh membuat rasa yang khas. Bahan-bahan dapur yang mudah ditemukan bisa menjadi opsi untuk kamu membuat gerem asem versi sendiri.
Untuk menikmati gerem asem kamu cukup membayar Rp15.000 sampai Rp20.000 per porsi. Kamu bisa mencicipi garam asem khas Banten ke Gerem Asem Mang Dori, Kota Serang, Banten.
Baca Juga: 10 Hotel Murah di Cilegon, Aksesnya Mudah
Itulah 5 makanan khas Serang yang tiada tara lezatnya, jika kamu berkunjung ke Serang jangan lupa mencoba 5 makanan di atas ya!
Tapi, kamu perlu ingat untuk disiplin menerapkan protokol ksehatan ya karena pandemik COVID-19 masih berlangsung.
Penulis: Dimas Zachary Bramantya
