5 Alasan Kamu Kerap Menilai Seseorang Hanya dari Sifat yang Mencolok

- Otak manusia secara alami cenderung menilai seseorang dari satu sifat mencolok untuk melindungi diri dan bertindak lebih cepat di situasi yang gak pasti.
- Media sering menyoroti sifat ekstrem, membuat kita terbiasa menilai hanya dari satu sifat tanpa benar-benar mengenal karakter mereka secara keseluruhan.
- Pengalaman masa lalu dan keterbatasan informasi juga berperan dalam kecenderungan menilai orang secara cepat dan tidak adil.
Pernah gak, kamu langsung menilai seseorang hanya dari satu sifat yang mencolok? Misalnya, seseorang yang terlalu ramah dianggap punya maksud tersembunyi atau yang terlalu serius sering dicap kaku. Ternyata, kebiasaan ini gak muncul begitu saja, lho!
Ada beberapa alasan kenapa orang cenderung menilai orang lain hanya dari satu sifat tertentu. Nah, berikut adalah lima alasan kenapa kamu sering menilai seseorang hanya dari satu sifat yang mencolok, seperti disarikan dari learning-mind.com, mdpi.com, dan psychologytoday.com.
1. Insting bertahan hidup membuat kamu cepat menilai orang lain

Secara alami, otak manusia didesain untuk melindungi diri. Psikolog Amy Cuddy dari Harvard menjelaskan bahwa saat bertemu orang baru, manusia sering kali bertanya dalam hati, “Apakah dia bisa dipercaya?” atau “Apakah dia kompeten?” Kalau jawabannya gak meyakinkan, manusia cenderung langsung menilai negatif untuk menjaga diri.
Selain itu, sifat-sifat yang mencolok seperti terlalu agresif atau terlalu ramah sering langsung memicu reaksi waspada. Otak manusia memilih untuk cepat mengambil kesimpulan agar bisa bertindak lebih cepat di situasi yang gak pasti.
2. Pengaruh media dalam membentuk persepsi manusia tentang orang lain

Coba deh ingat, berapa banyak karakter jahat di film yang digambarkan dengan ciri-ciri tertentu? Mulai dari ekspresi wajah yang menyeramkan hingga gestur tubuh yang mencurigakan.
Tahukah kamu, hal ini bisa membuat kamu secara gak sadar menggeneralisasi sifat-sifat tersebut ke orang yang kamu temui di dunia nyata loh.
Selain itu, media juga sering menyoroti sifat ekstrem pada seseorang, baik yang positif maupun negatif. Akibatnya, kamu terbiasa menilai hanya dari satu sifat yang mencolok tanpa benar-benar mengenal karakter mereka secara keseluruhan.
3. Pengalaman pribadi yang membentuk caramu menilai orang lain

Gak bisa dipungkiri, pengalaman masa lalu punya pengaruh besar pada cara kamu menilai orang. Kalau pernah dikhianati oleh seseorang yang terlalu ramah, kamu mungkin cenderung curiga sama orang yang terlihat “terlalu baik”. Sebaliknya, pengalaman positif juga menciptakan pola pikir tertentu.
Misalnya, kalau pernah dibantu oleh orang yang tegas, kamu mungkin akan melihat sifat tegas sebagai sesuatu yang positif di orang lain. Sayangnya, bias seperti ini gak selalu adil karena setiap orang punya keunikan tersendiri.
4. Keterbatasan informasi membuat kamu mudah menilai orang secara cepat

Keterbatasan informasi sering jadi alasan kenapa kamu menilai orang secara cepat. Bayangkan, kamu hanya melihat seseorang dalam satu situasi tertentu dan langsung menarik kesimpulan tentang kepribadian mereka secara keseluruhan. Padahal, mereka mungkin sedang menghadapi masalah besar di balik sikap tersebut.
Sifat mencolok juga lebih mudah diingat kalau kamu gak tahu banyak tentang seseorang. Akibatnya, sifat itulah yang dijadikan dasar penilaian, meski sebenarnya ada sisi lain yang lebih relevan.
5. Efek halo dan horn yang mempengaruhi penilaianmu terhadap orang lain

Pernah dengar istilah efek halo dan horn? Efek halo adalah kecenderungan menilai seseorang secara keseluruhan dari satu sifat positif yang menonjol, sedangkan efek horn adalah kebalikannya, yaitu dari satu sifat negatif.
Misalnya, seseorang yang pintar berbicara sering dianggap cerdas secara keseluruhan (efek halo). Sebaliknya, seseorang yang pernah melakukan kesalahan besar cenderung dianggap gak kompeten sepenuhnya (efek horn). Kedua efek ini bikin penilaianmu jadi gak adil karena mengabaikan banyak aspek lainnya.
Nah, itulah lima alasan kenapa kamu sering menilai orang hanya dari satu sifat yang mencolok. Kebiasaan ini emang wajar, tapi penting untuk belajar melihat seseorang secara lebih menyeluruh. Jangan biarkan bias dan asumsi menghalangi kamu untuk mengenal mereka lebih baik, ya!