Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Balik ke Mode Produktif Setelah Lebaran, Pelan-Pelan Aja

ilustrasi produktif (pexels.com/Ahmed)
Intinya sih...
  • Merapikan ruang kerja untuk kembali fokus
  • Buat daftar tugas realistis dan fokus pada prioritas
  • Lakukan penyesuaian pola tidur dan konsumsi makanan yang lebih seimbang

Lebaran sudah berlalu, nih. Nuansanya seperti sisa ketupat masih tersimpan rapi di lemari es, toples kue mulai kosong, dan suara petasan sudah tergantikan oleh notifikasi pekerjaan yang masuk satu per satu.

Hari dimana kamu berkumpul dengan keluarga dan menjauh dari rutinitas telah memberi kamu jeda yang menyenangkan, namun sekarang realita pekerjaan balik menagih kehadiranmu. Komputer sudah menunggu untuk dinyalakan, laporan sudah menanti untuk dikerjakan, dan kalender mulai penuh oleh janji meeting yang tertunda.

Tidak mudah memang kembali ke rutinitas setelah menjalani Lebaran. Tubuhmu sudah terbiasa bangun kesiangan, pikiranmu masing ingin santai, dan semangatmu pun belum sepenuhnya full. Tapi, nih, kamu perlu ingat bahwa soalan karier tidak bisa terus-menerus ditunda.

Secara pelan-pelan, kamu harus kembali menyesuaikan ritme, kok. Namun, jangan memaksa diri langsung menjadi superproduktif dalam sehari. Yang kamu butuhkan adalah transisi yang perlahan, cara-cara sederhana untuk pelan-pelan memulihkan fokus tanpa kehilangan kewarasan.

Nah, gimana caranya? Berikut ini adalah lima cara yang bisa kamu coba untuk kembali produktif setelah Lebaran dengan ritme yang bersahabat untuk tubuh dan pikiranmu sendiri.

1. Awali dengan merapikan ruang kerja seperlunya saja

ilustrasi merapikan meja kerja (pexels.com/Ron Lach)

Merapikan ruang kerja bukan sekadar tentang estetika, Sob, tapi lebih kepada menata ulang mood-mu. Setelah libur, kemungkinan besar meja kerjamu ini dipenuhi kertas-kertas tak berguna, kabel charger yang berantakan, dan sisa bungkus makanan yang lupa dibuang. Nah, adanya ruang kerja yang rapi bisa membantu memudahkanmu kembali masuk ke mode kerja yang ramah.

Ingat, kamu tak perlu mendesain ulang seluruh ruangan atau membeli perabot baru. Lakukan hal-hal sederhana dulu. Contohnya, nih, membersihkan meja, menyusun dokumen, menyalakan diffuser dan menaruh sedikit tanaman di sudut ruangan. Kesan segar yang muncul bisa memberi sinyal pada otak bahwa ini adalah tempat untuk mulai kembali fokus. Nyatanya, hal sesederhana itu sudah cukup, kok, untuk membuat semangat kembali tumbuh.

2. Buat daftar tugas, tapi jangan terlalu ambisius

ilustrasi membuat daftar tugas (pexels.com/energepic.com)

Kemungkinan besar, kamu bakal tergoda untuk menyelesaikan banyak hal dalam waktu cepat karena sudah beristirahat lama. Tapi hati-hati, ambisi semacam itu justru bisa membuatmu kelelahan di hari pertama bekerja. Nah, ada baiknya kamu membuat daftar tugas yang realistis. Contohnya, nih, tentukan tiga sampai lima hal yang benar-benar perlu diselesaikan hari itu.

Ingat, fokus pada prioritas, bukan kuantitas. Contohnya, nih, balas email penting, selesaikan satu laporan, dan hadiri satu rapat. Selesai. Jangan terlalu memaksa diri menyelesaikan semua hal yang tertunda, sebab, tubuh dan pikiranmu butuh waktu untuk menyesuaikan diri kembali, lho. Beri ruang untuk jeda. Ingat, produktif itu maraton, bukan sprint, ya.

3. Atur pola tidur dan bangunmu secara perlahan

ilustrasi alarm (pexels.com/Acharaporn Kamornboonyarush)

Selama Lebaran, kamu mungkin terbiasa begadang, tidur larut malam karena ngobrol dengan keluarga, lalu bangun kesiangan dengan disengaja. Kembali ke pola tidur kerja memang menantang banget, sih. Tapi tidak perlu langsung kembali ke jadwal bangun jam lima pagi, ya. Lakukan penyesuaian secara perlahan.

Cobalah tidur 15-30 menit lebih awal setiap malam, dan pasang alarm sedikit demi sedikit lebih pagi dari biasanya. Tubuhmu perlu waktu untuk membaca ulang irama hari kerja, lho. Dengan pola tidur yang lebih baik, energi kamu juga akan meningkat dan produktivitas perlahan akan kembali seperti semula.

4. Konsumsi energi dengan cara yang bijak

ilustrasi makan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Keempat, nih, setelah Lebaran tak bisa dipungkiri tubuhmu masih sibuk mengolah opor ayam dan rendang yang masuk bertubi-tubi. Tubuh yang terasa berat bisa mengganggu semangat kerja, lho. Maka dari itu, saat mulai kembali ke rutinitas, perhatikan juga pola konsumsi energimu, ya.

Mulailah mengonsumsi makanan yang lebih ringan, bergizi seimbang, dan hindari gula berlebih yang bisa membuat kamu mengantuk di tengah hari. Ingat, air putih harus kembali jadi sahabatmu. Jangan lupa juga untuk menyempatkan waktu berolahraga ringan, walau hanya lima belas menit berjalan kaki. Tubuh yang aktif membantu pikiran lebih segar dan siap menghadapi tantangan pekerjaan.

5. Maafkan diri sendiri jika masih lambat di awal

ilustrasi produktif (pexels.com/Arina Krasnikova)

Terakhir dan yang paling penting, jangan keras pada dirimu sendiri. Banyak orang merasa bersalah karena belum produktif maksimal di hari pertama atau kedua setelah liburan. Padahal, transisi butuh waktu, kok. Produktivitas bukan tentang bergerak secepat mungkin, tapi tentang konsisten bergerak ke arah yang benar.
Nyatanya, tak masalah, kok, kalau kamu masih banyak berhenti, menarik napas panjang, atau butuh waktu lama untuk memulai tugas tertentu. Tak masalah juga jika kamu sesekali membuka galeri dan melihat foto-foto Lebaran. Yang penting, kamu tahu arah yang ingin dituju. Memulainya pelan-pelan jauh lebih baik daripada tak memulainya sama sekali.

Pada akhirnya, kembali ke mode produktif setelah Lebaran bukan soal memacu diri dengan cepat, tapi soal menemukan irama baru yang sesuai denganmu. Kamu tak perlu memburu waktu atau membandingkan dirimu dengan orang lain. Cukup temukan satu langkah kecil yang bisa kamu ambil hari ini, lalu ulangi esok hari. Jadi, tarik napasmu dalam-dalam, siapkan secangkir teh hangat, dan sambut rutinitas dengan penyesuaian perlahan, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us