Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Etika Saat Pinjam Ponsel Teman, Hindari Buka Hal-Hal Privasi

ilustrasi teman (pexels.com/Keira Burton)

Kamu pasti pernah pinjam-pinjaman ponsel dengan teman, entah untuk menghubungi orang lain, bermain games, atau mengakses aplikasi yang ia punya. Hal itu sah-sah saja sebenarnya, saat pemilik ponsel memberi izin.

Namun, ada beberapa etika dasar yang harus kamu diperhatikan. Jangan bermodal dekat, kamu langsung bersikap seenaknya, karena ponsel pun adalah barang pribadi mereka.

Jangan sampai kamu dicap tidak menghargai batasan karena abai dengan lima hal ini.

1.Jangan buka aplikasi, selain yang diberi izin

ilustrasi teman (pexels.com/Tim Douglas)

Saat awal meminjam ponsel, kamu pasti bilang pada temanmu hendak meminjam untuk membuka aplikasi tertentu. Misal, pinjam telepon untuk menghubungi Si A, pinjam game untuk main. Setelah diizinkan dan temanmu tidak mengawasi, jangan malah manfaatkan kesempatan itu untuk “menggeledah” ponselnya.

Awal kamu bilang hendak buka game, jangan malah buka WhatsApp atau aplikasi chatting lain. Nanti, temanmu bisa-bisa merasa kecewa dan terkhianati, karena kamu tidak mampu menjaga kepercayaannya dengan baik.

Hargailah privasi temanmu, sebagaimana kamu ingin dihargai.

2.Hindari buka galeri, tanpa sepengetahuan pemilik ponsel

ilustrasi bercakap-cakap (pexels.com/Tim Douglas)

Ponsel adalah barang personal karena di dalamnya pun berisi hal-hal atau informasi-informasi personal. Salah satunya, galeri foto. Ingat, bercanda pun ada batasnya.

Jangan sampai sebab kamu merasa dekat dengan temanmu, kamu berani untuk melihat-lihat koleksi fotonya. Belum tentu ia memberi izin, karena setiap orang punya definisi masing-masing tentang boundary atau batas personal.

3.Beri kebebasan untuk temanmu memberi izin

ilustrasi bercakap-cakap (pexels.com/Liza Summer)

Diizinkan atau tidak, itu hak temanmu. Tidak perlu memanipulasi dengan kata-kata seperti, “Ayolah, aku sudah anggap kamu sahabat, lho”, atau, “Kalau kamu gak kasih izin, aku marah lho!” Ini berarti, kamu belum bisa menghargai batasan temanmu.

Mungkin bagimu itu perkara sepele, tapi ingat lagi, batasan hubungan atau boundary punya rupa yang berbeda-beda bagi setiap orang. Salah satu ciri hubungan sehat ialah kedua belah pihak mau untuk saling menerima dan menghargai batasan yang ada.

4.Hanya baca atau lihat bagian yang temanmu beri izin

ilustrasi teman (pexels.com/Julia Larson)

Misal, temanmu ingin menunjukkan gambar tertentu di ponselnya. Di luar sepengetahuan dia, jangan malah kamu gunakan kesempatan itu untuk scroll foto-foto lain di galerinya.

Atau, misalnya saat dia memberi izin untukmu membaca bagian tertentu di aplikasi chatting-nya, baca yang dia izinkan saja. Kamu pun perlu secara tegas memberi batasan pada rasa ingin tahumu. Bagaimanapun, privasi adalah privasi.

5. Jangan menunjukkan isi handphone temanmu kepada orang lain, tanpa seizin pemilik

ilustrasi teman (pexels.com/cottonbro studio)

Perlu hati-hati saat kamu diberi izin untuk membuka atau meminjam barang personal teman. Ingatlah bahwa, itu tetap adalah milik temanmu. Jangan karena kamu diberi izin, kamu jadi merasa punya hak untuk menyebarkan ke orang lain.

Lima etika di atas perlu diperhatikan saat meminjam ponsel teman. Terapkan etika mulai dari hal-hal dasar seperti ini, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us