21 Wilayah di Lebak ini Masuk Peta "Langganan" Bencana Alam

Lebak, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat, sedikitnya 21 daerah masuk daerah rawan bencana alam, di tengah musim hujan yang masih berlangsung. Ibu Kota Rangkasbitung pun masuk pemetaan wilayah rawan bencana.
Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengutarakan, ke-21 daerah di Lebak itu "langganan" bencana alam.
1. Termasuk Rangkasbitung, berikut daerah di Lebak yang langganan bencana alam

Wilayah Kabupaten Lebak hingga saat ini masuk daerah "langganan" bencana alam karena terdapat aliran sungai, juga topografinya perbukitan dan pegunungan.
Adapun potensi bencana alam yang kerap melanda saat musim hujan, antara lain: banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, pohon tumbang, hingga gelombang laut tinggi.
Ke-21 daerah yang masuk pemetaan daerah langganan bencana alam itu adalah:
- Rangkasbitung
- Cibadak
- Kalanganyar
- Warunggunung
- Cikulur
- Cileles
- Banjarsari
- Gunungkencana
- Malingping
- Wanasalam
- Bayah
- Cilograng
- Cibeber
- Muncang
- Cimarga
- Leuwidamar
- Cipanas
- Lebak Gedong
- Sajira
- Curugbitung
- Maja.
2. BPBD Lebak berlakukan siaga bencana

BPBD Kabupaten Lebak juga memberlakukan siaga bencana menghadapi musim hujan saat ini. "Semua petugas kebencanaan dan relawan tangguh siaga penuh selama 24 jam menghadapi bencana alam," kata Febby Rizky Pratama, seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/12/2022).
Bentuk dari kesiagaan bencana ini, BPBD Lebak berkoordinasi dengan melibatkan instansi terkait untuk penanggulangan kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu peralatan evakuasi, kendaraan operasional dan kendaraan berat disiagakan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam.
"Kami bergerak cepat untuk penanggulangan kebencanaan ke lokasi untuk melakukan evakuasi penyelamatan," kata Febby.
3. Banjir bandang 2020 jangan sampai terulang

Sebelumnya, Lebak pernah dilanda bencana banjir bandang awal tahun 2020. Bencana itu menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lebak. Tak hanya banjir bandang, bencana longsor juga terjadi.
Akibat bencana itu, 9 warga dilaporkan meninggal serta ribuan warga mengungsi. "Kami berharap dengan memberlakukan siaga itu dapat mengantisipasi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Febby.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Cimarga bernama Nurdin mengaku khawatir terjadi pergerakan tanah menyusul curah hujan tinggi. Pergerakan tanah kerap membuat rumah retak-retak.
"Kami bersama warga jika hujan malam hari tinggal di tenda yang disediakan BPBD setempat untuk menghindari rumah roboh," kata Nurdin, warga Kemuning itu.