Asal-usul Pegon, Aksara Resmi Kesultanan Banten
Aksara juga dipakai kerajaan Islam lain di Nusantara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Pegon merupakan aksara yang resmi dipakai di sejumlah kerajaan islam di Nusantara, pada masa lampau. Salah satu kerajaan yang menggunakan aksara ini adalah Kesultanan Banten.
Salah satu buktinya, manuskrip-manuskrip yang berisi dokumen resmi kesultanan ditulis dalam aksara ini. Lantas apa sih aksara pegon yang dulu digunakan hampir sebagian kerajaan di nusantara?
Baca Juga: Sejarah Kesultanan Banten dan Syiar Islam di Tanah Jawara
1. Pegon merupakan aksara Arab yang dimodifikasi
Peneliti Aksara Pegon Nusantara Ahmad Ginanjar Syaban mengatakan, pegon merupakan huruf Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa dan Sunda.
Kata pegon berasal dari bahasa Jawa, yakni pégo yang bermakna menyimpang. Kala itu, bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab memang dianggap sesuatu yang tidak lazim.
Aksara Pegon muncul sekitar tahun 1.400 yang digagas oleh Raden Rahmat atau lebih dikenal dengan Sunan Ampel.
Namun ketika penganut agama Islam makin meluas dan bantak di Nusantara, penggunaan aksara Arab yang merupakan aksara dasar pada kitab suci agama islam, Alquran, kemudian diterapkan oleh beberapa ulama besar Nusantara sebagai alat menuliskan bahasa-bahasa asli nusantara, seperti bahasa Sunda, Jawa dan Madura.
"Artinya Arab Pegon adalah warisan leluhur Nusantara sejak ratusan tahun lalu," kata Ginanjar, Senin (18/10/2021).
Baca Juga: Hikayat Lada, Komoditas Unggulan Banten dari Masa Kesultanan