TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buruh Akan Mogok Kerja, Apindo: Negara Ini Mau Diobok-obok Buruh?

Apindo minta pemerintah turun tangan

Ilustrasi demo buruh. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Serang, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Banten mendorong pemerintah harus turun tangan terkait rencana aksi mogok kerja yang dilakukan buruh pada 6-10 Desember 2021. Sebab, aksi tersebut akan sangat berdampak terhadap penurunan produktivitas.

"Berdampak (pada produktivitas pabrik) pasti, tinggal pemerintah berani atau tidak. Apakah memang negara ini mau diobok-obok dengan cara berkuasa buruh," kata Ketua Apindo Banten Edi Mursalim saat dikonfirmasi, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga: UMK di Bawah Tuntutan, Buruh di Banten Ancam Matikan Mesin Produksi

Baca Juga: Buruh di Banten Akan Mogok Kerja pada 6-10 Desember 2021

1. Buruh diminta untuk menerima keputusan UMK 2022 Banten

Buruh di Banten berdemo (ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki)

Padahal menurut Edi, penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2022 yang telah ditetapkan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim sudah sesuai dengan aturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021.

"Peraturan dibuat tinggal dijalankan, masih ngambek juga. Ambil aja (sekalian) pabriknya di negara ini. Ya kan," katanya.

2. Apindo akan keukeh sesuai PP 36/2021

Ilustrasi pabrik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Dia mengaku perusahaan tidak akan mampu merealisasikan tuntutan buruh kenaikan UMK 5,4 persen. Karena pendapatan perusahaan sedang menurun akibat dampak iklim ekonomi Indonesia. Apindo tetap akan berpatokan terhadap PP Nomor 36 tahun 2021.

"Minta (5,4 persen) mah boleh aja, buruh mau ngambil saham perusahaan juga boleh kalau berani bayar," katanya.

Baca Juga: Gubernur Wahidin Tetapkan UMK Banten 2022, 3 Daerah Gak Naik 

Berita Terkini Lainnya