TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buruh di Serang Turun Ke Jalan, Kawasan Industri Cikande Lumpuh 

Akses lalin dari Serang menuju Jakarta terputus

Buruh di Kabupaten Serang mendemo UU CIpta Kerja (IDN Times/ Dok. Syafi'i)

Serang, IDN Times - Ribuan buruh di Kabupaten Serang, Banten menggelar aksi mogok kerja dan melakukan aksi demonstrasi di Kawasan Modern Cikande, Jalan Raya Serang- Jakarta, Selasa (6/10/2020). Tuntutannya tetap sama, menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.

Akibat aksi demonstrasi tersebut arus lalu lintas utama dari Serang menuju Tangerang lumpuh total.

Baca Juga: [BREAKING] DPR Sahkan RUU Cipta Kerja Sah Jadi UU

1. Buruh mendobrak gerbang pabrik dan tumpah ruah di jalan

Buruh di Kabupaten Serang mendemo UU CIpta Kerja (IDN Times/ Dok. Syafi'i)

Massa buruh dari Perusahaan PT Nikomas Gemilang yang awalnya masuk kerja pagi tadi kemudian pukul 11.30 WIB memaksa keluar gerbang untuk bergabung dengan massa buruh yang tergabung dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) Banten yang sejak pagi melakukan demonstrasi di Kawasan Industri Modern Cikande.

Awalnya para buruh dihalau untuk keluar oleh petugas pengamanan perusahaan dan pihak kepolisian yang berjaga. Karena kalah jumlah akhirnya massa buruh dapat mendobrak gerbang perusahaan.

"Awalnya kita masuk kerja kemudian ada sejumlah massa yang demo masuk ke perusahaan mengajak untuk keluar turun ke jalan, akhirnya semua karyawan keluar dan mendobrak pintu gerbang,"kata salah satu buruh, Syafi'i.

2. Massa buruh yang bergabung terus bertambah

Buruh di Kabupaten Serang mendemo UU CIpta Kerja (IDN Times/ Dok. Syafi'i)

Disampaikan Syafi'i, massa buruh yang ikut bergabung dengan massa demonstrasi penolak pengesahan UU Cipta Kerja di depan gerbang PT Nikomas Gemilang terus bertambah. Aksi tersebut dikawal ketat oleh pihak kepolisian dari Polres Serang dan Polda Banten.

"Akses jalan ditutup di depan PT Nikomas. Polisi ada berjaga, cuma karena kalah jumlah cuma ngawal doang," katanya.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Pemkot Tangerang Waspadai Klaster Berteduh

Berita Terkini Lainnya