Ada Wabah PMK, Pedagang Hewan Kurban: Untung Sedikit
Harus keluarkan biaya obat dan pemeriksaan kesehatan sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Tangerang, IDN Times - Pedagang hewan kurban di wilayah Tangerang mengaku tak keuntungannya berkurang lantaran adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ini. Bukan karena harga hewan dagangannya yang turun, melainkan banyaknya pengeluaran yang harus ditanggung.
Salah satunya Fauzi (50) yang membuka lapak hewan kurban di Jalan Raya Salembaran, Kosambi, Kabupaten Tangerang. Dia mengaku tak bisa menaikkan harga hewan ternaknya, meski pengeluaran bertambah.
"Karena kita gak bisa naikin harga, bisa-bisa gak ada yang beli, tapi pengeluaran naik," ujar Fauzi, Sabtu (2/7/2022).
Baca Juga: Cegah PMK, Pemprov Banten Tutup Akses Masuk Hewan Kurban
1. Peternak dan penjual harus beli obat-obatan khusus
Fauzi mengungkapkan, tahun ini, ia harus membeli obat-obatan khusus untuk perawatan hewan ternaknya agar tak terjangkit PMK.
"Ini saya beli obat sendiri, bukan dari pemerintah, adalah Rp3 juta," jelas Fauzi.
Baca Juga: Ternak PMK yang Kuku Sampai Lepas Gak Sah Jadi Hewan Kurban