TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Azizah ke Benyamin: Refocusing Anggaran COVID-19 Belum Maksimal

Apa jawaban paslon petahana?

PIlkada Tangsel (IDN Times/KPU Tangsel)

Tangerang Selatan, IDN Times - Dalam debat perdana Pilkada Tangsel 2020, calon wali kota nomor urut 2, Siti Nur Azizah mempertanyakan penurunan status grade Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kepada pasangan calon nomor urut 3 Benyamin Davnie yang merupakan calon petahana. Grade RSUD Tangsel yang turun dari C ke D, dinilai mengganggu pelayanan kesehatan masyarakat.

Sebagaimana diketahui debat publik ini disiarkan secara langsung oleh KompasTV, Minggu (22/11/2020). Adapun tema debat tiga calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel kali ini, yakni “Mewujudkan Masyarakat Tangsel yang Sehat, Berkarakter, Maju dan Sejahtera”.

Baca Juga: Muhamad-Saras Akan Modali Para Single Mother, Bagaimana Paslon Lain?

1. Azizah: RSUD turun grade, refocusing anggaran COVID-19 belum maksimal

IDN Times/Muhamad Iqbal

Azizah mengatakan, turunnya grade RSUD Tangsel sangat dirasakan. Salah satunya adalah tes medis calon peserta Pilkada Tangsel yang tidak bisa dilakukan di Tangsel karena RSUD Tangsel memenuhi syarat untuk tes medis.

"RSUD turun grade-nya dari C ke D. Saat tes, kita harus ke kabupaten," kata Azizah.

Azizah juga menilai, layanan kesehatan yang dirasakan kini belum maksimal termasuk dalam penanganan COVID-19. Azizah mengatakan, refocusing anggaran untuk COVID-19 pun kini belum maksimal seperti di daerah lain.

2. Benyamin: dua RSUD sedang dibangun, tingkat kesembuhan dan kedisiplinan tinggi

IDN Times/Muahamad Iqbal

Sementara calon wali kota nomor urut  1, Benyamin Davnie menyebut, saat ini pihaknya tengah membangun dua rumah sakit tipe C di dua kecamatan, yakni di Serpong Utara dan Pondok Aren.

"Bahwa (RSUD) pernah turun (gradenya) kita sudah perbaiki data-data yang diminta kementerian. Rumah sakit tipe C yang akan dibangun di wilayah Serpong Utara dan Pondok Aren akan melengkapi RSUD yang sudah ada," kata Benyamin.

Sementara terkait penanganan COVID-19, Benyamin yang juga petahana itu mengatakan pemerintah kota sudah menggelontorkan Rp77 miliar uang daerah untuk menangani COVID-19.

Menurutnya, hal itu diimbangi dengan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 dan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan yang tinggi.

3. Ini visi misi paslon nomor 1

Paslon di Pilkada Tangsel 2020 (IDN Times/M Shakti)

Paslon nomor urut 1, Muhamad-Saras menyebut, visinya jika menang adalah mengedepankan konsep pembangunan daerah yang harus selaras dengan pembangunan pemerintah pusat, khusunya mengadopsi Nawacita Presiden Joko Widodo.

"Secara regional kita akan menyesuaikan dengan rencana pemerintah provinsi. Intinya harus ada harmonisasi antara pusat provinsi dan kota," kata Muhamad, dalam sebuah acara, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, kata Muhamad, bagaimana dalam menjalankan pemerintahan nanti mereka akan menerapkan prinsip pembentukan kota Tangsel, yaitu pelayanan dan pembangunan. Selain itu, pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan pemerintahan dengan transparan. "Kita akan membuka keuangan APBD yang selama ini belum terlaksana," kata dia.

Sementara itu pasangannya, Rahayu Saraswati menyebut, visi misi Muhamad-Saras adalah semangat perubahan kemajuan, transparansi dan pengabdian. Saras menegaskan, pihaknya akan memastikan masyarakat lepas dari bahaya COVID-19.

Untuk itu, Saras mengaku akan menjadikan penanganan COVID-19 ini menjadi program prioritas di 100 hari pertama jika mereka terpilih. Salah satunya, Muhamad-Saras akan memberikan 1,7 juta vaksin bagi warga Tangsel secara gratis.

Kemudian, pemulihan ekonomi pun menjadi program utama lainnya. "Permasalahan banjir dengan pengadaan 10.000 lubang biopori baru, insentif untuk usaha bidang ketahanan pangan, ekonomi, infrastruktur dan pengolahan limbah di komunitas masyarakat serta dana Rp100 juta per-RW dan Rp1 juta per-RT," ungkapnya.

Saras mengatakan, Tangsel perlu perlu ruang terbuka hijau yang lebih banyak dan satu puskesmas dalam satu kelurahan. Untuk Infrastruktur transportasi, Tangsel juga dinilai butuh sistem transportasi publik yang terintegrasi, serta pihaknya akan mendorong pembuatan kereta LRT dan mengedepankan Tangsel menjadi kota ramah sepeda.

"Sebanyak 5.000 titik free wifi. Memberi beasiswa anak-anak tidak mampu, sport center, pusat kebudayaan, islamic center dan masjid raya, CCTV, dan rumah aman bagi penyintas korban kekerasan seksual," kata Saras.

4. Visi misi paslon nomor 2

Ilustrasi pilkada serentak (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, calon wali kota nomor urut 2, Siti Nur Azizah menyebut, terjadi ketimpangan dalam hal pembangunan saat ini di Tangsel. Ketimpangan itu dapat dilihat dari perbedaan infrastruktur antara pemukiman perumahan dan pemukiman perkampungan.

"Dua area yg berbeda terlihat, keduanya tersambung secara fisik, yang kampung tertinggal yang perumahan modern. Itu sebabnya kami menggagas perubahan, melalui visi Permata, pemerataan dan kemajuan, di mana keduanya untuk kesejahteraan warga Tangsel," kata Azizah.

Azizah menilai, Tangsel sangat berpotensi menjadi kota berkelas dunia. Bagi Azizah untuk mewujudkannya, Tangsel harus memiliki jalan-jalan yang baik yang terhubung atau Tangsel Link, Kemudian birokrasi berbasis teknologi, fasilitas publik juga harus berkelas dunia.

"Modern dan berkelas dunia, aparat birokratnya harus memiliki mental public focus," kata dia.

Azizah menyebut, dalam hal pembangunan ekonomi di masa sulit ini pihaknya menyiapkan sistem ekonomi klaster ekonomi rakyat, pertama klaster ekonomi rakyat berbasis kelor dan kedua berbasis digital.

"Pembudidayaan daun kelor ini bisa membantu masyarakat dalam hal ekonomi, selain itu kelor juga menjadi simbol untuk memperbaiki gizi masyarakat," kata dia.

Sementara wakilnya, Ruhamaben mengungkapkan, bahwa penyiapan pemuda menjadi sektor penting ketika berbicara soal pengembangan masyarakat menjadi kelas dunia atau pembangunan kota berkelas dunia. Untuk itu, pemuda harus melek digital.

Selain itu, paslon ini juga menyiapkan tujuh program, yakni:

1. Bantuan sosial untuk 100.000 rumah

2. Dana pembinaan untuk majelis ta'lim Rp1 juta per tahun

3. Insentif RT/RW Rp1juta per bulan

4. Dana pembangunan Rp100 juta per-RW, dalam pembangunan lingkungan dan ekonomi dan dalam bentuk pengajuan

5. Satu RW satu ambulans

6. Insentif guru swasta dan madrasah sebesar Rp600.000 per bulan

7. Terakhir, menyiapkan 10.000 wirausaha baru.

"Nantinya orang yang datang ke Indonesia, mereka belum mau pulang sebelum ke Tangsel. Untuk itu, transportasi akan diperbaiki. Pengusahanya akan go global dan go digital," kata dia.

Baca Juga: Bawaslu Temukan 1.158 Pemilih Belum Masuk DPT Pilkada Tangsel

Berita Terkini Lainnya