TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bansos Yatim Duafa Gak Optimal, Pemkot Tangerang Harus Transparan

Pengamat: jangan main-main dengan anggaran anak yatim

Ilustrasi warga miskin kota menarik gerobak bersama dua anaknya (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Kota Tangerang, IDN Times - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Provinsi Banten menilai penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk anak yatim di Kota Tangerang belum optimal karena ada data yang bermasalah. Pengamat kebijakan publik, Tamil Selvan pun meminta ada transparansi. 

"Dibuka saja, biar jelas dan transparan, agar tak menimbulkan kecurigaan publik,” kata Tamil lewat pesan Whatsaap, Jumat (1/7/2022) menanggapi laporan keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tahun 2021.

Sebelumnya, data penerima kegiatan rehabilitasi dasar penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar, serta gelandangan pengemis diluar panti sosial atau Bantuan Sosial (Bansos) anak yatim pada Dinas Sosial Kota Tangerang disinyalir bermasalah, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK. 

Baca Juga: LHP BPK 2021: Bansos Anak Yatim Tangerang Belum Optimal

1. Data penerima bansos belum dibuka

Ilustrasi isi bansos Kemensos yang dibagikan di Jakarta, Bekasi, Depok (Dok. IDN Times/Istimewa)

Ketika dikonfirmasi, Sub Koordinator Jaminan Sosial, Arief, menjelaskan, bahwa ia belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait daftar nama yang diberikan bantuan sosial.

"Kebetulan orang yang menyimpan arsip-arsip dinas sedang berhalangan dan tidak berada di kantor saat ini" ujar Arief di Kantor Dinas Sosial Kota Tangerang Senin (27/6/2022).

Baca Juga: Satu Calon Haji Asal Kabupaten Tangerang Meninggal Dunia

2. Penyaluran bansos harus transparan dan tak timbulkan kecurigaan publik

Ilustrasi Uang Rp75000 (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Tamil Selvan mengatakan, sebaiknya data penerima program bansos tersebut dibuka saja. Pasalnya, kata dia, jika tidak dibuka kepada publik, maka akan menimbulkan prasangka dan penilaian buruk dari publik.

“Ini kan anggaran untuk anak yatim dan kaum duafa, jadi jangan main-main. Dibuka saja, biar jelas dan transparan, agar tak menimbulkan kecurigaan publik,” kata dia. 

Berita Terkini Lainnya