TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Batik Kampung Tehyan, Cindera Mata Tangerang Khas Cina Benteng

Harganya ratusan hingga jutaan rupiah

Dok. Humas Pemkot Tangerang

Kota Tangerang, IDN Times - Kampung Tehyan, Kecamatan Neglasari merupakan salah satu kampung, yang sangat kental dengan kebudayaan Tionghoa. Begitu pun mayoritas warganya, yang keturunan Tionghoa di Tangerang atau biasa disebut Cina Benteng.

Kini, sesuatu yang baru hadir dari Kampung Tehyan, yaitu produksi batik tulis bernuansa Tionghoa.

Baca Juga: Cerita Din Chia, Si Joki Skripsi dari Cina Benteng 

1. Diproduksi oleh Kelompok Batik Lentera

Dok. Humas Pemkot Tangerang

Produksi batik bernuansa Tionghoa ini diproduksi oleh Kelompok Batik Lentera, sebagai salah satu aktivitas perputaran ekonomi dari Koperasi Lentera Benteng Jaya (LBJ).

“Kami anggota koperasi iya, warga asli Kampung Tehyan juga iya. Lewat batik bernuansa Tionghoa, ini menjadi terobosan baru untuk lebih mengenalkan kampung kami lebih luas lagi,” kata Ketua Koperasi LBJ, Henny Lim.

Baca Juga: Potret Stadion Benteng Reborn Markas Persikota Tangerang

2. Dijual Rp100 hingga Rp1 juta per lembar

Dok. Humas Pemkot Tangerang

Ia menceritakan, batik asal Kampung Tehyan asli Kota Tangerang ini memiliki berbagai motif. Mulai dari lampion, bunga Padma, klenteng, burung hong, perahu naga, pintu air 10 hingga ikan koi. Dijual dengan ukuran mulai dari dua meter, dengan harga jual mulai dari Rp100 ribu hingga Rp1 juta per lembarnya.

“Warga produksi hampir setiap minggunya, untuk kali ini cukup intens produksi kita lakukan. Karena lagi ada orderan khusus dari Kecamatan untuk seragam pegawai sepertinya, hampir 40 lembar," kata Henny Lim.

Sejauh ini, pesanan datang dari sekitar Kota Tangerang saja. Henny berharap, pasar batik ini kian meluas dan dikenal banyak orang. "Sehingga orderan makin beragam hadir dari daerah lainnya,” harapnya.

Berita Terkini Lainnya