TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuaca Buruk, Ribuan Nelayan Lebak Tak Berani Melaut 

Mereka berutang untuk penuhi kebutuhan sehari-hari

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Lebak, IDN Times - Akibat cuaca buruk dan gelombang laut tinggi yang terjadi belakangan ini di laut selatan Banten, nelayan di Kabupaten Lebak tidak melaut. Sebagian dari mereka pun kemudian terlilit utang.

"Kami sejak sepekan terakhir ini untuk menunjang kehidupan ekonomi keluarga dari mengutang itu," kata Juproni (60) seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bayah, Lebak, seperti ditulis ANTARA, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga: Tiga Nelayan Tenggelam Saat Jaring Ikan di Tanjung Pasir Tangerang

1. Puluhan nelayan di Bayah Lebak kini menganggur

ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Diketahui, nelayan di daerah Bayah, Lebak mencapai puluhan orang dan kini mereka menganggur akibat cuaca buruk yang melanda pesisir selatan Banten. Juproni menjelaskan para nelayan tidak berani melaut karena ketinggian gelombang berpotensi empat sampai enam meter. Tak hanya itu, tiupan angin juga cukup kencang.

Tingginya gelombang itu, kata dia, tentu dapat membahayakan keselamatan nelayan yang mayoritas melaut dengan peralatan tradisional.

2. Nelayan berutang untuk penuhi kebutuhan

Ilustrasi nelayan melaut ( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Untuk menutupi kebutuhan dapur keluarga, para nelayan terpaksa mengutang ke pemilik perahu atau tetangga. "Kami bingung.  Jika tidak berutang, maka keluarga kesulitan ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Serupa Juproni, Darma (55) mengaku bahwa dirinya untuk memenuhi kebutuhan dapur mengandalkan utang dan pembayarannya setelah kembali melaut. Selama ini, cuaca buruk di Perairan Samudera Hindia mengakibatkan nelayan pesisir selatan Banten tidak melaut dan jika nelayan nekat melaut dikhawatirkan mengalami kecelakaan.

"Beruntungnya, dalam kondisi begini masih ada orang yang memberikan utang untuk kehidupan keluarga," katanya.

Darna mengatakan, selama ini nelayan kembali terjerat utang dari yang sebelumnya sudah lunas pembayaran dengan melimpahnya tangkapan tersebut. Bahkan, mereka nelayan juga banyak menjual perabot rumah tangga maupun elektronika akibat cuaca buruk tersebut.

"Kami tidak berani melaut karena ombak pesisir pantai sangat besar dan membahayakan," kata Darma.

Baca Juga: Ada La Nina, BPBD Banten Siaga Bencana di Selatan Lebak

Berita Terkini Lainnya