TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Kedelai Naik Terus, Perajin Tempe di Tangsel Mogok Produksi 

Hampir sebulanan harga kedelai naik

IDN Times/Muhamad Iqbal

Tangerang Selatan, IDN Times - Para perajin tempe se-Indonesia mogok memproduksi tempe. Hal itu dikarenakan harga bahan utama tempe yaitu kedelai naik cukup signifikan.

Para perajin tempe mengakui sudah lelah meminta kepada pemerintah, hingga Presiden Republik Indonesia untuk menstabilkan harga kedelai.

Baca Juga: Harga Kedelai Tinggi, Perajin Tahu-Tempe Mogok Produksi Mulai Hari Ini

1. Hampir sebulanan harga kedelai naik

Perajin tahu dan tempe mogok produksi dan gelar unjuk rasa karena tingginya harga kedelai. (dok. Paguyuban Dadi Rukun)

Salah seorang perajin tempe di Kampung Tempe Kedaung, Mugiyono menjelaskan, aksi mogok memproduksi tempe ini karena harga kedelai yang naik cukup signifikan.

"Hampir sebulanan (harga kedelai naik). Dari 850 ribu per kuintal menjadi Rp1.150.000 perkuintal, naiknya 300 ribu, bayangin Mas," ujarnya, Senin (21/2/2022).

Menurutnya, para perajin tempe sudah beberapa kali mengadu kepada Presiden terkait harga kedelai yang melejit. Namun, Presiden meminta untuk masalah tersebut ditanyakan kepada Menteri Perdagangan.

"Menteri Perdagangan mau ngomong apalagi, percuma kita lapor gini-gini, yang untung itu yang punya kacang sama yang punya duit. Percuma lapor ke presiden, ke pemerintah," tuturnya.

2. Mogok produksi berlangsung dalam 3 hari

IDN Times/Muhamad Iqbal

Dijelaskannya, mogok memproduksi tempe ini akan dilakukan selama 3 hari, dimulai dari Senin 21 Februari 2022 hingga Rabu 23 Februari 2022.

"Gak mungkin mogok lama, kan kita kerja juga, paling mogok 3 hari, mulai besok sampai Rabu, itu 3 hari gak ada tempe gak ada tahu," tegasnya.

Kata dia, dengan naiknya bahan pokok dari tempe dan mogok produksi ini sebenarnya membuat para perajin sangat terdampak dan merugi.

Baca Juga: Jerit Pedagang Kecil di Tangsel: Harga Minyak Turun Tapi Sulit Dicari!

Berita Terkini Lainnya