Jaga Kelestarian Budaya, Pengunjung ke Baduy Dibatasi
Pemkab siapkan aplikasi untuk pengunjung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengganti penyebutan "wisata" menjadi" Saba Baduy". Selain itu, Pemkab Lebak juga berjanji akan membatasi jumlah kunjungan ke permukiman masyarakat suku adat yang bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.
Hal itu sesuai dengan permintaan tetua adat Suku Baduy yang sebelumnya menggelar pertemuan besar atau ririungan. Kepala Dinas Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin mengatakan, pembatasan jumlah pengunjung bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.
“Ini yang perlu harus kita jaga, belum lagi sering kali dihadapkan dengan masalah sampah yang dibawa wisatawan. Karena jika saat musim libur, jumlah pengunjung bisa mencapai 1000 orang per hari,” kata Imam pada Selasa (21/7/2020).
Baca Juga: Ini Hasil Ririungan Besar Tetua Adat Soal Penghapusan "Wisata Baduy"
1. Pemkab siapkan aplikasi untuk kunjungan ke Baduy
Pengunjung yang akan datang, sebelumnya bisa mendapat informasi mengenai apakah mereka masih bisa datang dan tidak melalui aplikasi yang nanti disiapkan.
“Jadi pengunjung bisa tahu apakah hari itu mereka bisa berkunjung atau tidak. Nanti disiapkan aplikasinya,” ujar Imam.