TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jaga Kelestarian Budaya, Pengunjung ke Baduy Dibatasi

Pemkab siapkan aplikasi untuk pengunjung

IDN Times/Muhamad Iqbal

Lebak, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mengganti penyebutan "wisata" menjadi" Saba Baduy". Selain itu, Pemkab Lebak juga berjanji akan membatasi jumlah kunjungan ke permukiman masyarakat suku adat yang bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.

Hal itu sesuai dengan permintaan tetua adat Suku Baduy yang sebelumnya menggelar pertemuan besar atau ririungan. Kepala Dinas Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin mengatakan, pembatasan jumlah pengunjung bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan budaya.

“Ini yang perlu harus kita jaga, belum lagi sering kali dihadapkan dengan masalah sampah yang dibawa wisatawan. Karena jika saat musim libur, jumlah pengunjung bisa mencapai 1000 orang per hari,” kata Imam pada  Selasa (21/7/2020).

Baca Juga: Ini Hasil Ririungan Besar Tetua Adat Soal Penghapusan "Wisata Baduy"

1. Pemkab siapkan aplikasi untuk kunjungan ke Baduy

(ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Pengunjung yang akan datang, sebelumnya bisa mendapat informasi mengenai apakah mereka masih bisa datang dan tidak melalui aplikasi yang nanti disiapkan.

“Jadi pengunjung bisa tahu apakah hari itu mereka bisa berkunjung atau tidak. Nanti disiapkan aplikasinya,” ujar Imam.

2. Pemkab juga akan berikan pusat informasi Baduy

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya (Antaranews)

Selain membatasi jumlah pengunjung, Imam menuturkan bahwa perlu didirikan tempat sebagai pusat informasi di empat titik pintu masuk Baduy yakni Ciboleger, Cijahe, Cicakar dan Cisaban.

Pusat informasi ini yang nantinya akan mendata pengunjung dan menanyakan maksud dan tujuan mereka. Dengan pusat informasi ini, Pemkab Lebak juga bisa mendapat data valid mengenai jumlah kunjungan

“Iya jadi semua yang datang tujuannya jelas tidak sembarang datang, misalnya hanya sekadar silaturahmi dengan masyarakat atau akan melakukan penelitian. Ini nanti kami akan koordinasikan dengan pusat dan provinsi agar bisa cepat direalisasi,” kata dia.

Baca Juga: Pemerintah Ganti "Wisata Baduy" Jadi Saba Baduy!

Berita Terkini Lainnya