Pengamat: Minim SMP Negeri di Kota Tangerang Masalah Klasik
Seharusnya sudah selesai dari dulu dong~
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Pengamat politik dan kebijakan publik dari Universitas Islam Syech Yusuf (Unis) Tangerang, Adib Miftahul menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang tak memiliki visi jelas dalam mengatasi minimnya jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Tangerang.
Adib menilai, ada dua prioritas utama yang seharusnya dikedepankan dalam pembangunan Kota Tangerang, adalah pendidikan dan kesehatan. Namun, Adib menilai, Pemkot Tangerang dan DPRD tidak memiliki political will untuk menyelesaikan masalah keterbatasan sekolah ini.
"Masa iya, setiap tahun harus dipusingkan dengan terbatasnya SMP. Harusnya Pemkot dan legislatif sudah mengantisipasi jumlah lulusan yang banyak, tapi tak sebanding dengan keberadaan ruang kelas," kata Adib kepada IDN Times, Rabu (23/6/2021).
1. Minimnya SMP Negeri di Kota Tangerang merupakan masalah klasik
Adib menilai, masalah minimnya fasilitas SMP Negeri di Kota Tangerang adalah persoalan klasik yang sudah lama ada dan semestinya segera diselesaikan dengan cara dibangun sekolah-sekolah baru guna menutupi rasio kelulusan siswa dan fasilitas yang ada.
"Masa ini jadi masalah klasik yang selalu berulang-ulang. Keberadaan SMP negeri harusnya sudah selesai. Apalagi ini periode ke dua Pak Arief yang harusnya, masalah vital ini sudah tak ada PR lagi," kata dia.
Baca Juga: DPRD Kota Tangerang Minta Dindik Beri Solusi Minimnya SMP Negeri
Baca Juga: Komisi II DPRD Minta Kuota PPDB SMP Hanya untuk Warga Kota Tangerang