TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rizki Natakusumah Akui Reaktivasi Jalur KA Pandeglang Berlarut-Larut

Reaktivasi jalur ini akan meminimalisasi ketimpangan 

Anggota Komisi I DPR RI milenial Rizki Natakusumah dari Partai Demokrat. (Dok/DPR)

Pandeglang, IDN Times - Anggota DPR RI Rizki Aulia Rahman menyebut, reaktivasi jalur kereta api (KA) nonaktif Rangkasbitung-Pandeglang akan sangat membantu mobilitas warga. Selain itu, reaktivasi jalur KA ini juga dinilai bisa berdampak pada pembangunan warga desa di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

"Untuk anak-anak muda di kampung-kampung bisa lebih sukses lagi dengan adanya pembangunan infrastruktur khususnya reaktivasi kereta api atau jalur kereta api," kata Rizki kepada IDN Times, Selasa (10/1/2022).

Namun, dia akui, proses proyek yang dicanangkan sejak beberapa tahun lalu itu berjalan lamban. "Jalur kereta api Kabupaten Pandeglang dan Rangkasbitung ini yang menjadi dapil saya. Betul banget sepakat, ini prosesnya sangat berlarut-larut," kata dia. 

Baca Juga: Tak Ada Anggaran, Reaktivasi Jalur KA di Pandenglang Belum Dimulai

1. Reaktivasi jalur ini akan meminimalisasi ketimpangan di Banten

Emplasemen Stasiun Saketi yang kini berubah menjadi pasar Saketi ini merupakan peninggalan jalur nonaktif Rangkasbitung-Labuan (Dok. Pribadi/Yusril Rizky Pratama)

Rizki mengatakan, dengan adanya reaktivasi jalur KA ini, diprediksi ketimpangan antara penduduk Banten wilayah utara seperti Tangerang Raya dan lainnya dengan wilayah selatan seperti Lebak dan Pandeglang akan menurun. Terlebih, pada wilayah Pandeglang yang bukan merupakan wilayah perlintasan.

"Utara penyangga ibu kota di Tangerang Raya itu sudah sangat maju. Dua jam dari situ ke kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak masih perlu pembangunan program-program strategis dari pemerintah pusat untuk bisa ditujukan ke sana untuk mengatasi ketimpangan tersebut," kata dia.

Rizki yang merupakan anggota Badan Anggaran sudah mendorong dan meminta keseriusan pemerintah untuk bisa merealisasikan proyek yang jadi visi presiden ini. Selain itu dirinya pun paham bahwa di Badan Anggaran sendiri banyak fraksi-fraksi lain anggota-anggota lain yang membawa kepentingan dari daerah pemilihannya sendiri-sendiri, sebab itu rasional.

"Tapi yang kami pertanyakan ini sudah masuk kepada visi dari pemerintah pusat sejak tahun 2014 untuk bisa memberikan keseriusannya, kalau sudah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus enggak cuma untuk hanya ditetapkan atau dicanangkan saja sebagai headline tapi juga harus didukung, ditopang dengan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan antara daerag tertinggal tersebut pada daerah perkotaan," kata dia.

Baca Juga: Warga Pandeglang Harap Reaktivasi Jalur Kereta Api Segera Terlaksana

2. Pemerintah lebih tertarik kereta cepat Jakarta-Bandung

Presiden Jokowi tinjau jalur kereta cepat Jakarta-Bandung (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Rizki pun mempertanyakan, kenapa pemerintah lebih tertarik membangun jalur kereta api cepat Jakarta-Bandung ketimbang menghidupkan kembali jalur KA Rangkasbitung-Pandeglang hingga Labuan yang notabene masih banyak wilayah tertinggal di perlintasan jalur KA tersebut.

"Kereta cepat cepat dari Jakarta-Bandung yang dianggap sangat urgent, padahal jelas sekali masyarakat di desa-desa inilah yang bisa lebih diperhatikan secara lebih oleh pemerintah pusat," kata Rizki.

Rizki berpesan, pemerintah pusat, jangan sampai ada program strategis nasional yang dianggap lebih strategis dan lain sebagainya, namun hajat hidup dari masyarakat di desa-desa, keterbukaan akses infrastruktur dan lain sebagainya malah ditelantarkan.

"Ini masalah keberpihakan, sekali lagi," kata dia.

Baca Juga: Reaktivasi Rel Ka Rangkas-Labuan Bakal Dongkrak Perekonomian Banten

Berita Terkini Lainnya