TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSUD Tangsel Layani 1.117 Pasien HIV/AIDS 

Layanan di RSUD Tangsel itu dibuka sejak tahun 2015

Ilustrasi: Petugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Tangerang Selatan, IDN Times - Poli khusus pasien pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah melayani 1.117 orang pengidap HIV. Jumlah pasien itu sejak 2015.

Beragam layanan khusus disediakan pada poli khusus tersebut, termasuk layanan persalinan pasien HIV. "Kalo pelayanan persalinan khusus dgn pasien HIV. Bila kasus berat dirujuk ke Fatmawati," kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Kota Tangsel Enji Sepraliana, kepada IDN Times, Jumat (10/12/2021).

Baca Juga: Tutup Telinga Jalani Hidup, Pengidap HIV/AIDS Tangerang Lawan Stigma 

1. Hubungan seks berisiko jadi salah satu mayoritas faktor pasien tertular

Ilustrasi Pekerja Seks (IDN Times/Arief Rahmat)

Mayoritas mereka tertular HIV akibat hubungan seks berisiko. Selain itu ada juga faktor hubungan seks berisiko antara lelaki sesama lelaki.

"(Umumnya) prilaku seksual (dan) napza (narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya) suntik," kata Enji.

2. Sariawan jadi salah satu gejala HIV/AIDS

ANTARA FOTO/Fauzan

Sebelumnya, peran dokter gigi menjadi penting dalam deteksi HIV. Mengapa? Sebab, salah satu gejala umum yang terjadi pada pengidap HIV/AIDS adalah sariawan.

"Untuk HIV/AIDS ini jadi salah satu penyebab kematian dengan HIV/AIDS bukan virusnya secara langsung, dia ada gejala banyak sariawan penuh, sampai ke arah lidah-lidah," kata Direktur RSUD Kota Tangerang Taty Damayanty, beberapa waktu lalu.

Oleh karena itu, kata Taty, dokter gigi harus tahu gejalanya dini daripada HIV/AIDS.

Berita Terkini Lainnya