TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sungai Ciberang Mengering, Warga Lebak Krisis Air

Banyak warga memanfaatkan air tersebut untuk konsumsi

Sungai Ciberang mengering (Dok. IDN Times/Frz)

Lebak, IDN Times - Warga di sekitaran bantaran Sungai Ciberang di Kabupaten Lebak mengeluh kekurangan air. Krisis air itu muncul lantaran sungai surut parah.

Biasanya, air Sungai Ciberang ini dimanfaatkan warga khususnya di Kampung Cibawang, Desa Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung dan Kampung Jasinga, Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar untuk mandi, cuci baju hingga dikonsumsi.

Baca Juga: 27 Kecamatan Krisis air Bersih, Lebak Tetapkan Darurat Kekeringan  

1. Warga kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Warga Kampung Jasinga, Rohati mengaku kebingungan dengan kondisi Sungai Ciberang surut, sebab selama ini ia mengandalkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Tiga hari kering begini, sebelumnya sampai tunggul kelapa. Ngga tahu kenapa tiba-tiba begini. Iya itu ngambil dari sini, cuci piring, pakaian kalau minum punya uang beli, ngga punya uang dari sini terus dimasak lagi," kata Rohati, Kamis (28/9/2023).

2. Air yang ada di sungai malah bikin gatal-gatal saat dipakai

ilustrasi gatal-gatal karena urtikaria aquagenik (ecarf.org)

Rohati mengatakan, belakangan ini kondisi air yang ada di sungai tersebut, turut memicu penyakit gatal ketika dipakai untuk mandi. Menurutnya, kondisi ini terjadi lantaran di bagian hulu sungai, kerap digunakan oleh warga untuk memandikan hewan kerbau.

"Kalau ke sini (normal) ngga gatel tapi kalau ini mah gatel sama kerbau," tandasnya.

Berita Terkini Lainnya