TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tenaga Medis Kewalahan, Pemkot Tangsel Rekrut Nakes dari Kampus 

Mahasiswa itu akan diperbantukan dengan imbalan insentif

Dok. IDN Times/Eka

Kota Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) berencana meminta bantuan tenaga medis ke beberapa fakultas kesehatan di universitas yang berada di Kota Tangsel. Tenaga medis saat ini kewalahan dan kelelahan seiring melonjaknya pasien COVID-19. 

Hal itu diungkapkan Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. "(Tenaga medis) sudah kelelahan secara fisik, dan kelelahan secara psikis," kata Benyamin,  pada Selasa (29/6/2021).

Sejauh ini, Benyamin sudah mendapatkan konfirmasi dari fakultas kedokteran UNJ, UIN, dan Stikes Banten, lalu Stikes UIN. "Mereka siap dan mereka diperbantukan di beberapa puskesmas," imbuhnya. 

Baca Juga: [BREAKING] Gubernur Banten Wahidin Halim Positif COVID-19

Baca Juga: Hari Ini, Pemprov Banten Gelar Vaksinasi Serentak. Gratis!

1. Mahasiswa yang direkrut harus miliki STR

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Benyamin mengatakan, saat ingin merekrut tenaga medis dari kampus, pihaknya juga harus memperhatikan apakah mahasiswa atau mahasiswi itu memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).

"Karena begini untuk jadi tenaga medis dia harus punya surat STR," ungkapnya.

2. Tenaga medis yang saat ini ada, bekerja 3 shift penuh

Ilustrasi nakes (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Benyamin menjelaskan, sebelum merekrut mahasiswa atau mahasiswi untuk diperbantukan sebagai tenaga medis, pihaknya melakukan shift kepada tenaga medis yang ada saat ini hingga tiga kali.

"Soalnya kan persoalannya dokter paru-paru berapa, dokter penyakit dalem berapa, dokter anak juga perlu belakangan ini. Kalau dokter umum kita gilir terus, rata-rata dokter spesialis itu kerja nya pagi, siang. Malamnya itu dokter umum yang kita tekankan," terangnya.

Baca Juga: Positif COVID-19, Gubernur Banten Wahidin Tertular dari Ajudan  

Berita Terkini Lainnya