Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemkot Tangerang Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

Pemkot Tangerang siaga bencana
Pemkot Tangerang siaga bencana hidrometeorologi (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Intinya sih...
  • Sachrudin menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, dengan paradigma baru penanganan kebencanaan.
  • Perilaku manusia dapat memperparah bencana, Sachrudin mengingatkan agar menjaga kebersihan dan koordinasi lintas sektor diperlukan.
  • Sachrudin memastikan armada dan perlengkapan bencana siap digunakan, serta mengajak untuk terus berikhtiar dan berdoa.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota Tangerang menetapkan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi merujuk pada peringatan dini Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) yang memprediksi curah hujan di penghujung 2025 hingga awal 2026 berada di atas normal akibat anomali iklim global. Status itu, kata Wali Kota Sachrudin, dimulai Desember 2025 hingga Maret 2026.

"Ini bukan formalitas. Ini ajakan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bersama,” ujar Sachrudin pada Rabu (10/12/2025).

1. Sachrudin ingin semua pihak menyiapkan diri menghadapi bencana

Pemkot Tangerang siaga bencana
Pemkot Tangerang siaga bencana hidrometeorologi (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Sepanjang tahun ini, tren banjir, genangan, dan angin kencang juga meningkat signifikan. Ia menegaskan paradigma baru dalam penanganan kebencanaan, yakni Tangerang harus bergerak sebelum bencana datang, bukan setelahnya.

“Sederhana saja, ketika kami siap, biasanya musibah memilih jalan lain. Tapi kalau kita lengah, genangan kecil pun bisa berubah jadi bencana,” tambahnya.

2. Sachrudin juga mengingatkan bencana bisa diperparah dengan perilaku manusia

Pemkot Tangerang siaga bencana
Pemkot Tangerang siaga bencana hidrometeorologi (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Kepada para camat dan lurah, Sachrudin mengingatkan bahwa bencana tidak hanya dipicu oleh intensitas hujan, tetapi juga oleh perilaku manusia. Misalnya saja, saluran tersumbat sampah, sedimen menumpuk, drainase tidak berfungsi—semua itu merusak keseimbangan lingkungan. "Mengembalikan keseimbangan dimulai dari hal paling sederhana: menjaga kebersihan,” jelasnya.

Apel yang diikuti lebih dari 700 peserta, mulai dari petugas hingga pimpinan stakeholder kebencanaan, juga menjadi momentum untuk menguatkan koordinasi lintas sektor. “Tidak boleh ada ego sektoral. Bencana adalah urusan kita semua. Pemerintah, aparat, dunia usaha, dan relawan harus bergerak dalam satu komando,” tegasnya.

3. Sachrudin juga memastikan armada dan perlengkapan bencana siap digunakan

Pemkot Tangerang siaga bencana
Pemkot Tangerang siaga bencana hidrometeorologi (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Sachrudin turut mengajak seluruh peserta apel untuk menjaga kesehatan, tetap kompak, dan terus berikhtiar. Ia menginstruksikan camat dan lurah memastikan kesiapsiagaan wilayah, mulai dari pemeliharaan drainase, pemetaan titik rawan, hingga mobilisasi relawan. “Logika dan perhitungan punya batas. Tetapi ikhtiar dan doa harus berjalan beriringan,” ujarnya menutup amanat.

Usai apel, Sachrudin melakukan inspeksi armada dan perlengkapan darurat bencana, kemudian menyaksikan simulasi penanganan bencana hidrometeorologi berupa aksi penyelamatan korban yang terombang-ambing di tengah air oleh tim penyelamat.

"Kalau kita bersatu, insya Allah Tangerang tetap aman sentosa," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Bocah 14 di Pandeglang Diperkosa Ayah Kandung Hingga Hamil

10 Des 2025, 15:32 WIBNews