Di Maja, Menag Ingatkan Dampak Kerusakan Alam Akibat Ulah Manusia
- Kerusakan alam disebabkan oleh ulah manusia
- Menteri Agama menegaskan pentingnya memperbaiki kerusakan yang terjadi dan mensyukuri nikmat yang dimiliki
- Nasaruddin mengajak masyarakat menjaga keseimbangan alam dan memperkuat spiritualitas
Lebak, IDN Times – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar mengingatkan bahwa kerusakan alam yang semakin nyata saat ini tidak lepas dari ulah manusia yang abai terhadap lingkungan. Pesan itu ia sampaikan saat meresmikan Masjid Ar-Rahman dan Gereja Bersama di Citra Maja City, Kabupaten Lebak, Kamis (25/9/2025).
Dalam pidatonya, Nasaruddin menyinggung fenomena perubahan iklim yang memicu bencana di berbagai belahan dunia.
“Perubahan cuaca yang sangat tidak menentu menyebabkan banjir di mana-mana, sebaliknya kekeringan juga melanda sehingga panen gagal. Longsor, jembatan putus, dingin di beberapa kawasan, panas di tempat lain. Semua sulit diprediksi sekarang ini,” kata Nasaruddin.
1. Kerusakan terjadi karena ulah manusia
Ia menegaskan, dari perspektif agama, kerusakan itu terjadi akibat tangan-tangan jahil manusia. “Jangan hanya pintar merusak, tapi juga harus mampu memperbaiki. Banyak orang di dunia ini hanya egois mencari keuntungan, tapi mengabaikan kepentingan lingkungan dan orang lain,” tegasnya.
Menag Nasaruddin juga mengingatkan agar masyarakat senantiasa mensyukuri nikmat yang dimiliki Indonesia sebagai negara majemuk yang tetap damai, di tengah dunia yang dilanda krisis dan konflik.
“Banyak negara listriknya hanya nyala malam hari, gaji pegawainya dipotong, pendidikan terhenti. Lihat Palestina, satu generasi hilang, sekolah hancur, anak-anak jadi buta huruf. Kita di Indonesia harus bersyukur, pemerintah hadir memberi makanan gratis, pendidikan, hingga layanan kesehatan,” ujarnya.
2. Menag Nasaruddin ajak masyarakat jaga keseimbangan dan perkuat spiritualitas
Lebih jauh, Nasaruddin mengajak masyarakat menjaga keseimbangan alam sekaligus memperkuat spiritualitas.
“Kekayaan sejati itu batin, bukan harta. Rumah kecil tapi penuh iman bisa jadi surga. Sebaliknya, istana bisa jadi neraka kalau isinya penuh pertengkaran. Jadi mari kita rawat bumi, rawat batin, agar hidup kita penuh keberkahan,” tutur Nasaruddin.
