Diduga Putus Cinta, Pelajar di Serang Tewas Usai Tenggak Obat Tidur

- Korban menenggak 16 butir obat tidur setelah mengaku memiliki masalah asmara dengan kekasihnya
- Korban sempoyongan jatuh ke sungai irigasi dan terbawa arus sejauh tiga kilometer hingga ditemukan tidak bernyawa
- Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah
Serang, IDN Times – Seorang pelajar Madrasah Aliyah berinisial TB (18) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di aliran sungai irigasi wilayah Kragilan, Kabupaten Serang. Ia diduga nekat mengonsumsi 16 butir obat tidur akibat persoalan asmara.
Jasad TB ditemukan warga Kampung Petung, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, dalam keadaan tersangkut di tumpukan sampah di sungai.
"Setelah dilakukan pemeriksaan luar, jenazah langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Banten untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady ES, Jumat (1/8/2025).
1. Sebelum ditemukan tewas, korban sempat menenggak obat tidur

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa korban merupakan santri yang tinggal di asrama pondok pesantren di wilayah Kecamatan Kragilan. Korban merupakan warga Desa Pulo Panjang, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang.
Sehari sebelum ditemukan tewas, sekitar pukul 02.00 WIB, korban sempat menenggak 16 butir pil obat tidur di hadapan teman sekamarnya.
“Kepada teman-temannya, korban mengaku sedang memiliki masalah asmara dengan kekasihnya. Usai menenggak (obat tidur), ia terlihat mabuk berat dan berbicara tak karuan,” katanya.
2. Korban sempoyongan jatuh ke sungai

Sekitar pukul 04.30 WIB, dalam kondisi sempoyongan dan tidak stabil, korban keluar dari asrama. Diduga, saat berjalan di atas jembatan tidak jauh dari pondok, korban kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke aliran sungai irigasi.
“Korban terbawa arus sejauh tiga kilometer hingga akhirnya ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa,” katanya.
3. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi

Pihak keluarga korban yang datang ke rumah sakit menyatakan menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Setelah menandatangani pernyataan tertulis.
"Jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan," katanya.