Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rocuronium, Cairan yang Tewaskan Kades Salamunasir

IDN Times/Khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Anggota Subbid Tosikologi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri mengungkap cairan yang disuntikkan mantri Suhendi ke tubuh Kades Salamunasir. Akibatnya, Kades Curug Goong, Kabupaten Serang itu tewas. 

Kasubbid Tosikologi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Fiazal Rachmad mengatakan, cairan tersebut adalah rocuronium. Hal ini didapat setelah pemeriksaan 11 barang bukti selama 2 pekan. 

"Di darah, lambung serta organ empedu serta hati itu positif rocuronium. Jadi identik dengan obat nomor 3, yakni rocuronium," kata Faizal saat konferensi pers di Polresta Serang Kota, Selasa (28/3/2023).

Adapun barang bukti yang di sita dalam kasus ini, termasuk 1 buah ampul isi 33 cc berlabel sidiadryl, ada 1 ampul rocuronium, sampel darah, urine, empedu termasuk isi lambung korban. 

1. Rocuronium hanya bisa digunakan oleh dokter spesialis anastesi

IDN Times/Khaerul Anwar

Faizal mengungkapkan, rocuronium yang disuntikkan ke tubuh korban tersebut merupakan obat untuk relaksasi atau obat bius. Obat tersebut, kata dia, tidak bisa digunakan secara sembarangan dan hanya bisa digunakan oleh dokter spesialis anastesi.

"Karena dikhawatirkan di luar dosis. (Jika pemakaian melebihi dosis) bisa membuat pasien meninggal," katanya

2. Efek samping yang ditemukan di lapangan sesuai dengan efek samping rocuronium

IDN Times/Khaerul Anwar

Faizal menjelaskan, efek penggunaan obat rocuronium telah bersesuaian dengan kondisi korban setelah disuntik pelaku. Efek samping obat tersebut berupa kejang, kehilangan kesadaran, bahkan mengeluarkan busa pada bagian mulut. 

“Busa dari mulutnya itu overdosis akibat dari obat yang masuk dalam tubuh, terjadi penolakan," katanya.

3. Penggunaan rocuronium melebihi dosis 0,6 ml bisa berakibat fatal

Dok. Istimewa/Polres Serang

Disampaikan Faizal maksimal dosis penggunaan obat rocuronium 0,6 miligram. Jika melebihi dosis yang telah ditentukan akan berakibat fatal terhadap manusia termasuk menyebabkan kematian.

"Jadi kemampuan delivery tiap orang itu beda-beda tergantung kemampuan tubuhnya menyerap dan mereduksi obat tersebut," katanya.

4. Kasus ini terjadi karena mantri Suhendi sakit hati

ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan sebelumnya, Salamunasir tewas setelah disuntik cairan oleh mantri Suhendi, yang kini sudah menjadi tersangka. 

Salamunasir diduga dibunuh dengan cara disuntik di rumahnya yang beralamat di Kampung Sukamanah, Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Minggu (12/3/2023).

Semula, tersangka mengaku menyuntikkan diphenhydramine ke tubuh korban.  Raden Yayan Elang selaku pengacara Suhendi mengungkap alasan kliennya menyuntik Salamunasir karena sakit hati. Suhendi tak terima setelah mengetahui istrinya dan korban berselingkuh. 

Bahkan, istri pelaku sampai dibelikan ponsel khusus untuk berkomunikasi dengan korban Salamunasir. "Pengakuan klien kami, korban ini pernah membelikan istrinya ponsel agar bisa berkomunikasi berdua," kata Yayan saat dikonfirmasi, Rabu (5/3/2023).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khaerul Anwar
Ita Lismawati F Malau
Khaerul Anwar
EditorKhaerul Anwar
Follow Us