Ini Isi Teror Bom di 2 Sekolah di Tangerang, Minta 30 Ribu Dolar AS

- Pelaku teror bom meminta tebusan USD 30.000
- Pengirim teror menggunakan nomor telepon luar negeri
- Polisi masih identifikasi pengirim teror, Tim Gegana telah lakukan penyisiran
- Pelaku teror menggunakan nomor telepon luar negeri, yakni dengan kode +234 yang merupakan kode telepon Nigeria. Pengirim mengancam akan meledakkan bom jika tuntutannya tak dipenuhi.
- Polisi masih mengidentifikasi pengirim teror dan bekerjasama dengan Direktorat Cyber dan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk memburu pelaku.
- Tim Gegana dari Polda Metro Jaya telah melakukan penyisiran di dua sekolah swasta yang menerima ancaman bom, namun tidak ditemukan bom maupun bahan peledak sesuai dengan informasi teror tersebut.
Tangerang, IDN Times - Pelaku teror bom yang dikirim ke 2 sekolah swasta di Tangerang Raya sempat meminta tebusan sebesar 30 ribu dolar AS. Diketahui, kedua sekolah tersebut yakni Nanyang School, Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan Mentari Intercultural School, Bintaro, Kota Tangerang Selatan.
Teror bom di sekolah dikirim ke nomor WhatsApp resmi dan email resmi kedua sekolah bonafide tersebut pada Selasa (7/10/2025). Demikian isi pesan teror bom 2 sekolah internasional di Tangerang: Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami.
1. Pengirim teror bom menggunakan nomor telepon luar negeri

Diketahui, pelaku juga mengirim teror bom tersebut menggunakan nomor telepon luar negeri, yakni dengan kode +234 yang merupakan kode telepon Nigeria. Dalam pesan tersebut, pengirim teror mengancam akan meledakkan bom jika tuntutannya tak dipenuhi.
"Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut , kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telpon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu," tulisnya lagi.
2. Polisi masih mengidentifikasi pengirim teror bom

Sementara itu, Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang mengungkapkan, pihaknya bekerjasama dengan Direktorat Cyber dan Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah memburu pelaku. Perburuan tersebut dilakukan dengan mengidentifikasi melalui nomor telepon dan akun bitcoin yang dicantumkan pengirim.
"Sementara, didalami dan dilakukan langkah penyelidikan," ungkapnya.
3. Tim Gegana telah menyisir kedua sekolah tersebut

Diberitakan sebelumnya, Tim Gegana dari Polda Metro Jaya menyisir dua sekolah swasta tersebut pada Selasa (7/10/2025). Kapolres Victor mengungkapkan, penyisiran tersebut dilakukan usai adanya informasi teror bom di kedua sekolah tersebut.
"Pagi hari kami mendapatkan informasi adanya teror ancaman bom di Nanyang School yang dikirim melalui pesan WhatsApp ke nomor sekolah, lalu kami langsung ke TKP dan mengamankan perimeter serta menghubungi pihak Jibom Gegana," kata Victor.
Pihak Jibom Gegana pun lantas melakukan sterilisasi dan pengecekan di seluruh bagian Nanyang School. Hasilnya, tidak ditemukan bom maupun bahan peledak sesuai dengan informasi teror tersebut.