Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Karyawan di Tangsel Diduga Jadi Korban Penipuan Anggota DPRD

Warga Tangsel laporkan anggota DPRD Kota Tangerang atas dugaan penipuan.
Warga Tangsel laporkan anggota DPRD Kota Tangerang atas dugaan penipuan (IDN Times/Muhamad Iqbal)
Intinya sih...
  • Korban percaya karena tanah diklaim milik anggota DPRD
  • Eddy pinjam uang kantor hingga dipotong gaji Rp2,5 juta per bulan selama empat tahun
  • Korban lain setor hingga Rp180 juta untuk tanah dan biaya pembangunan rumah yang tak pernah ditemui
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times – Seorang karyawan swasta, Eddy Siswoyo (41), melaporkan dugaan penipuan pembelian tanah yang diduga melibatkan anggota DPRD Kota Tangerang Selatan berinisial ML. Eddy mengaku telah menyetorkan uang hingga Rp110 juta, namun tanah yang dijanjikan tak pernah ia terima.

Dengan wajah letih dan membawa map berisi dokumen, Eddy mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tangerang Selatan pada Sabtu (22/11/2025). Ia datang bersama seorang korban lainnya, Devi (33), yang juga diduga mengalami modus serupa.

“Saya lihat iklan tanah itu di OLX, terus datang ke lokasi dan ketemu marketing-nya,” kata Eddy, Minggu (24/11/2025).

1. Korban mengaku percaya karena tanah diklaim milik anggota DPRD

Uang kertas Rupiah di bawah Lampu Sinar UV.
Uang kertas Rupiah di bawah Lampu Sinar UV (iStock/Yorl Melrizan)

Eddy mengatakan, saat itu harga tanah ditawarkan Rp110 juta. Ia menyerahkan uang muka Rp2 juta pada pertemuan pertama. Keyakinannya makin kuat ketika diberi tahu bahwa lahan tersebut milik ML, anggota DPRD aktif Kota Tangerang dari Partai Demokrat.

“Saya lega karena pemilik tanahnya anggota DPRD. Jadinya saya percaya,” ujarnya.

Eddy kemudian bertemu ML di kantor notaris untuk proses akad. Di sana ia menyerahkan pembayaran Rp58 juta, sehingga total dana yang sudah disetor mencapai Rp60 juta. Namun setelah pembayaran berlangsung dan sertifikat tak kunjung terbit, ia mulai curiga. Ia mengecek internet dan menemukan bahwa ia bukan satu-satunya korban.

“Saya cuma dijanjikan terus. Ternyata bukan cuma saya yang jadi korban,” katanya.

2. Pinjam uang kantor hingga harus dipotong gaji empat tahun

ilustrasi rupiah.
ilustrasi rupiah (vecteezy.com/Onyengradar)

Eddy mengatakan, ia terpaksa meminjam uang kantor sebesar Rp120 juta untuk membeli tanah tersebut. Dari jumlah itu, Rp110 juta sudah ia setorkan.

“Sekarang saya pasrah. Gaji dipotong Rp2,5 juta per bulan selama empat tahun buat bayar pinjaman kantor,” ucapnya.

Ia bersyukur laporannya diterima oleh Polres Tangsel dan berharap uangnya bisa kembali.

3. Korban lain setor hingga Rp180 juta

Warga Tangsel laporkan anggota DPRD Kota Tangerang atas dugaan penipuan.
Warga Tangsel laporkan anggota DPRD Kota Tangerang atas dugaan penipuan (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Korban lain, Devi (33), mengaku mengalami kasus serupa. Ia sudah membayar sekitar Rp180 juta, termasuk untuk biaya pembangunan rumah di atas tanah yang dijanjikan.

“Sudah dua tahun lebih saya cuma dijanjikan. Saya sudah berkali-kali ke rumah ML, tapi tidak pernah ditemui,” ujar Devi.

Ia juga mengaku pernah mengadukan kasus tersebut ke Badan Kehormatan Dewan (BKD) Kota Tangerang, namun tidak mendapat respons.

“Ke BKD juga seperti acuh saja, padahal korbannya banyak,” kata Devi.

Para korban kini berharap proses hukum berjalan dan kasus bisa terungkap. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor: TBL/B/2769/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA tanggal Sabtu, 22 November 2025.

“Saya tetap berharap uang kembali. Tapi kalau tidak bisa, ya yang bersangkutan harus terima konsekuensi hukum,” kata Devi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Banten

See More

360 Pelanggaran Terjadi di Tangerang Saat Operasi Zebra Jaya 2025

23 Nov 2025, 16:23 WIBNews