Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Keluhkan SPMB, Sejumlah Orangtua di Serang Datangi Sekolah

Sejumlah orangtua calon siswa baru mendatangi SMAN 3 Kota Serang, Banten, Rabu (18/6/2025). (ANTARA/Desi Purnama Sari)
Sejumlah orangtua calon siswa baru mendatangi SMAN 3 Kota Serang, Banten, Rabu (18/6/2025). (ANTARA/Desi Purnama Sari)
Intinya sih...
  • Wali murid mengeluhkan minimnya informasi mengenai SMA negeri dan swasta di Kota SerangLayla menjelaskan, anaknya ingin mendaftar ke ke SMA Negeri 3 Kota Serang. Dia mengeluhkan minimnya informasi mengenai pilihan sekolah, baik negeri maupun swasta.
  • Orangtua: praktik calo masih adaLayla juga mengaku masih menemukan praktik percaloan dalam proses pendaftaran. Hal itu diketahui saat ditawari oleh seseorang yang mengaku bisa memasukkan anaknya ke sekolah negeri.
  • Wali murid berharap, SPMB dilaksanakan dengan cara simpel dan transparanWali murid lainnya, Rini Koranti, menilai, proses pendaftaran secara

Serang, IDN Times - Sejumlah orangtua siswa mengeluhkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kota Serang. Meski pendaftaran SPMB saat ini sudah dilakukan dengan online, para orangtua itu mendatangi sekolah.

Salah satunya Layla. Dia merupakan wali calon murid asal Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Dia mengaku bingung dan menemui kendala teknis mengenai pendaftaran SPMB. Dia pun ingin berkonsultasi langsung terkait pilihan SMA sang anak.

"Jadi, alamat tempat saya tinggal saat ini dengan alamat yang tertera di KK itu berbeda. Saat ini saya domisili di Taktakan, tapi kartu keluarga saya alamatnya masih di Kecamatan Serang," kata Layla, seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (18/6/2025).

1. Wali murid mengeluhkan minimnya informasi mengenai SMA negeri dan swasta di Kota Serang

SPMB 2025 di Tangerang (ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)
SPMB 2025 SMA/SMK di Tangerang (ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)

Layla menjelaskan, anaknya ingin mendaftar ke ke SMA Negeri 3 Kota Serang. DIa mengeluhkan minimnya informasi mengenai pilihan sekolah, baik negeri maupun swasta.

“Kami tidak tahu kuota di sekolah negeri itu berapa. Bahkan, daftar sekolah swasta di Kota Serang saja nggak ada informasinya. Cari di internet, malah kebanyakan sekolah dari wilayah Tangerang," ujarnya.

2. Orangtua: praktik calo masih ada

Dia juga mengaku masih menemukan praktik percaloan dalam proses pendaftaran. Hal itu diketahui saat ditawari oleh seseorang yang mengaku bisa memasukkan anaknya ke sekolah negeri.

“Kami jadi bingung. Informasi simpang siur, malah ada yang nawarin lewat jalur belakang, tentu saya menolak, karena ini akan berpengaruh pada masa depan anak," keluhnya.

Layla berharap, pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan dapat memberikan kejelasan dan mempermudah akses informasi agar tidak merugikan siswa yang berpotensi.

"Harusnya SPMB ini dilakukan secara transparan, kalau begini terus, orangtua bisa frustrasi. Suami saya sampai berpikir nyekolahin anaknya lewat program kesetaraan (Paket C)," imbuhnya.

3. Wali murid berharap, SPMB dilaksanakan dengan cara simpel dan transparan

antarafoto-tahap-pendaftaran-dan-pemilihan-sekolah-spmb-jawa-tengah-1750054693.jpg
Ilustrasi SPMB 2025 (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Wali murid lainnya, Rini Koranti, menilai, proses pendaftaran secara online ini tidak diiringi dengan informasi yang jelas tentang tahapan verifikasi berkas. Dia mengaku gagap teknologi sehingga mengandalkan informasi dari anak atau teman.

"Saat ini bingung, apakah harus datang ke sekolah atau menunggu proses secara daring,” ujarnya.

Rini berharap pemerintah bisa menyederhanakan mekanisme pendaftaran agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam. “Cari sekolah sekarang lebih susah dari cari kerja. Padahal, kami cuma ingin yang simpel-simpel saja, jelas alurnya, tahu hasilnya,” ujarnya.

SPMB dengan jenjang pendidikan SMA di Provinsi Banten mulai dibuka sejak 16 Juni 2025 secara daring dengan jalur sistem domisili, afirmasi, prestasi, dan perpindahan orangtua.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us