Wali Kota Serang: PPKM Darurat Belum Hasilkan Apa-apa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Wali Kota Serang Syafrudin menilai Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat belum efektif. Hal itu terlihat dari kasus harian COVID-19 tak kunjung turun, bahkan justru meningkat.
"COVID-19 makin ganas. Setiap hari, banyak yang meninggal, jadi PPKM Darurat belum menghasilkan apa yang kita harapkan," kata Syafrudin saat dikonfirmasi, Senin (19/7/2021).
Baca Juga: 36 Pasien COVID-19 di Banten Meninggal Saat Isoman Selama PPKM Darurat
1. Pemda, menurut Wali Kota Syafrudin, sudah maksimal tegakkan aturan PPKM Darurat
Padahal menurutnya, seluruh pemangku kepentingan di Ibu Kota Banten tersebut telah melaksanakan aturan pembatasan mobilitas warga sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) secara maksimal mulai memberlakukan jam malam hingga melakukan penyekatan-penyekatan.
"Semua pihak telah melaporkan tugasnya masing-masing kaitan dengan instruksi mendagri dari Kajari tipiring Kapolres penyekatan," katanya.
2. Kota Serang masih masuk zona oranye
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Kota Serang berstatus zona oranye penyebaran COVID-19 dengan total jumlah kasus sebanyak 3.634.
Rinciannya, sebanyak 930 kasus isolasi mandiri, 19 masih dirawat, 2.595 sembuh dan sebanyak 90 meninggal dunia.
3. Tingkat disiplin prokes warga Kota Serang masih rendah
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menilai, tiga wilayah di Banten masih rendah terkait disiplin protokol kesehatan selama PPKM Darurat. Ketiga wilayah itu adalah Kota Serang, Cilegon dan Kabupaten Pandeglang.
Padahal, disampaikan Listyo, pelaksanaan PPKM Darurat ini untuk menekan angka penyebaran COVID-19.
"Sampai saat ini pertumbuhan COVID-19 secara nasional masih tinggi perlu ada upaya keras kita lakukan untuk turunkan laju pertumbuhan itu," katanya.
Baca Juga: Kota Serang Larang Takbir Keliling dan Salat Idul Adha di Masjid