Jika Hutan Sakral Baduy Rusak, Bencana Alam Intai Banten

Gunung Liman masuk hutan titipan leluhur Baduy

Serang, IDN Times - Aktivitas pertambangan emas ilegal yang merusak hutan larangan atau sakral di Gunung Liman, Kabupaten Lebak akan berpontensi menimbulkan bencana alam besar kembali di Provinsi Banten.

Pendamping masyarakat adat Baduy Uday Suhada mengungkap, jika pembalakan liar dan penggalian lubang tambang di Kawasan Pegunungan Kendeng tersebut dibiarkan, maka tidak akan lagi pepohonan yang akan menyerap air dan sangat berakibat fatal.

"Di sana kebanyakan batuan maka potensi terjadinya urug atau longsor sangat besar dibanding tanah liat," kata Uday Suhada, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: Dalam Tangis, Tokoh Adat Baduy Sesalkan Perusakan Gunung Liman

1. Alam di kawasan adat Baduy rentan longsor

Jika Hutan Sakral Baduy Rusak, Bencana Alam Intai BantenTangkapan layar

Dia menjelaskan, dengan kondisi tanah dan batuan yang mudah terkikis di wilayah tersebut, itu pula salah satu alasan mengapa alam di kawasan adat Baduy tidak boleh dicangkul, tidak boleh dibolakbalikan tanah karena memang rentan terjadi longsor.

"Apalagi wilayah gugusan selatan barat itu salah satu yang sering terjadi gempa," katanya.

2. Salah satu gunung larangan, tapi sekaligus sumber air terbesar

Jika Hutan Sakral Baduy Rusak, Bencana Alam Intai BantenSuku Baduy bertani (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Kendati Gunung Liman itu tidak termasuk dalam wilayah kawasan adat, namun Uday mengungkap bahwa sudah ada kesepakatan sejak dulu antara orang Kanekes dengan masyarakat kasepuhan sekitar Cibarani dan lokasi itu masih masuk hutan titipan leluhur Baduy.

Hutan yang masuk wilayah Wewengkon Adat Kasepuhan Cibarani di Kecamatan Cirinten itu harus dijaga sebab menjadi sumber mata air untuk beberapa wilayah di Banten.

"Menurut kepercayaan Baduy, salah satu gunung yang harus dijaga itu diantaranya Gunung Liman. Dan kalau kita telusuri itu adalah sumber air terbesar untuk banyak wilayah selain Lebak," katanya.

Sebelumnya, sebuah video berisi curahan hati dan keresahan masyarakat adat Baduy beredar luas. Dalam video berdurasi 3 menit 44 detik tersebut, dua tokoh masyarakat Baduy Dalam sedih karena terjadi eksploitasi alam penambangan emas di Gunung Liman.

Baca Juga: Pengelola TNGHS: Gunung Liman Sudah Rusak oleh Penambang

3. Pemerintah dan penegak hukum diminta tertibkan aktivitas gurandil

Jika Hutan Sakral Baduy Rusak, Bencana Alam Intai Banten(Banjir bandang di Mandailing Natal) ANTARA FOTO/Holik Mandailing

Dia meminta kepada pemerintah daerah baik Pemerintahan Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten mengambil tindakan dan langkah menertibkan masyarakat yang ada di sekitar kawasan Adat Baduy untuk tidak melakukan aktivitas pertambangan dengan pendekatan sosial.

"Saya sebagai pendamping masyarakat Baduy mengutuk keras atas pembalakan liar hutan dan material yang ada di Gunung Liman di Kawasan Pegunungan Kendeng," katanya.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Perusak Hutan Sakral Suku Baduy 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya