Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pengelola TNGHS: Gunung Liman Sudah Rusak oleh Penambang

IDN Times/ M.Iqbal

Lebak, IDN Times - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak Nana Sunjana menyebut pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa terhadap keluhan masyarakat adat Baduy. Sebelumnya, tokoh adat Baduy mengeluhkan aktivitas pertambangan liar di Gunung Liman, Desa Kanekes dan Desa Cibarani--tempat mereka bermukim.

Nana mengatakan, saat ini pihaknya tak memiliki kewenangan terhadap hutan. "Kami tidak bisa bertindak apa apa, hanya masalahnya berkaitan dengan masyarakat Kab. Lebak yang harus dilindungi," kata Nana kepada IDN Times, Kamis (24/4/2021).

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Taman Nasional wilayah satu, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Siswoyo membenarkan gunung ini sudah dirusak para penambang. Bahkan, menurut Siswoyo, perusakan ini sudah berlangsung lama. 

Langkah apa yang bisa dilakukan pemerintah? 

1. Kewenangan soal kerusakan hutan ada di provinsi dan kementerian

IDN Times/Muhamad Iqbal

Nana mengatakan, saat ini wewenang Pemerintah Kabupaten Lebak tak sampai pada persoalan perusakan hutan.

"Berkaitan dengan kehutanan, sekarang kewenangannya ada di Provinsi Banten dan atau kalau hutan taman nasional maka kewenangannya ada di Kementerian LHK," kata Nana.

2. TNGHS: itu jauh di luar kawasan kami

IDN Times/Muhamad Iqbal

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Taman Nasional wilayah satu, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Siswoyo menyebut kawasan Gunung Liman bukan bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang kewenangannya berada langsung di bawah kendali Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Itu jauh di luar kawasan TNGHS," kata dia.

Siswoyo membenarkan bahwa aktivitas tambang di wilayah tersebut. Bahkan, dia menyebut aktivitas itu sudah berlangsung sejak lama.

3. Tokoh adat Baduy sesalkan perusakan Gunung Liman

Warga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sebelumnya diberitakan, video berisi curahan hati dan keresahan masyarakat adat Baduy beredar luas. Dalam video berdurasi 3 menit 44 detik tersebut, dua tokoh masyarakat Baduy Dalam sedih karena terjadi eksploitasi alam penambangan emas di Gunung Liman.

Keduanya berpesan kepada pemerintah agar eksploitasi alam-- berupa Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)--di lingkungan Baduy Dalam segera dihentikan. Aktivitas tersebut dinilai akan merusak alam dan tak selaras dengan falsafah masyarakat Baduy yang berpegang pada kelestarian alam.

Selamat Hari Bumi...

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us