Siswa Jenuh Belajar Daring, Wahidin Izinkan Sekolah Tatap Muka

Asal telah memenuhi syarat prokes pencegahan

Serang, IDN Times - Gubernur Banten Wahidin Halim telah mengizinkan membuka kembali sekolah bagi yang siap untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Asal, memenuhi syarat protokol kesehatan pencegahan COVID-19 untuk menggelar KBM pandemik tersebut.

"Silakan Pak Kepala Sekolah berembuk dengan wali siswa dan Dindikbud. Sekolah yang sudah siap sekolah tatap muka secara terbatas silakan dimulai,“ kata Wahidin melalui siaran pers, Jumat (2/4/2021).

Baca Juga: Bersiap untuk Kelas Tatap Muka, Sekolah Mulai Bersih-bersih

1. Siswa jenuh belajar daring

Siswa Jenuh Belajar Daring, Wahidin Izinkan Sekolah Tatap MukaIlustrasi Belajar Online (IDN Times/Sunariyah)

Mantan Wali Kota Tangerang itu mengatakan, para siswa saat ini sudah mulai jenuh dengan sistem pembelajaran daring. Makanya dirinya telah membuka opsi untuk memulai membuka sekolah tatap muka bagi yang telah memenuhi syarat protokol kesehatan.

"Oleh karena itu saya langsung menyampaikan permasalahan tersebut kepada Presiden Joko Widodo," katanya.

2. Sekolah diminta segera gelar simulasi belajar tatap muka

Siswa Jenuh Belajar Daring, Wahidin Izinkan Sekolah Tatap Mukailustrasi kelas tatap muka di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)

Dia pun memerintahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten serta pihak sekolah untuk segera melalukan simulasi tata cara tentang pembelajaran tatap muka pada masa pandemik COVID-19.

"Namun, tetap harus musyawarah dengan wali murid. Jangan sampai ketika ada dampak nyalahin pihak lain," katanya.

3. Sekolah harus adaptasi dengan pasar kerja dan pasar usaha

Siswa Jenuh Belajar Daring, Wahidin Izinkan Sekolah Tatap MukaIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Wahidin meminta pihak sekolah harus mengadaptasikan program studi dengan pasar kerja dan pasar usaha sehingga keberadaan sekolah bisa memberikan ruang setiap peluang kerja dan mengentaskan masalah pengangguran di Banten.

"Jika perlu, program studi bisa ditinjau ulang dalam setiap tiga tahun. Sehingga keberadaan sekolah bisa beradaptasi dengan peluang kerja," katanya.

Dengan demikian, kata Gubernur Wahidin, lulusan sekolah di Banten akan memiliki daya saing tinggi.  Namun, dia mengakui bahwa untuk mengadaptasikan dengan pasar kerja dan pasar usaha diperlukan tenaga pengajar yang memadai. Sementara pada sisi lain tenaga pengajar masih terbatas.

"Solusinya, harus bekerja sama dengan Pemprov Banten terkait dengan pemagangan siswa di lembaga usaha yang ada di Provinsi Banten," katanya.

Baca Juga: Ditagih DBH, Gubernur: Kas Daerah Nyangkut di Bank Banten

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya