Warga Banten Meninggal Saat Isoman Bertambah 70 Orang 

Mayoritas kasus aktif menjalani isoman

Serang, IDN Times - Warga Banten terpapar COVID-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing bertambah menjadi sebanyak 70 orang. Itu selama pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial (PPKM) Darurat.

Diketahui, pekan lalu pasien yang meninggal di rumah sebanyak 47 orang."Yang meninggal saat isolasi di rumah dari mulai PPKM darurat sampai PPKM level empat," kata Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti saat dikonfirmasi, Minggu (1/8/2021).

Baca Juga: Banten Paling Tak Taat Bermasker, Satgas: Masyarakat Mulai Jenuh

1. Mayoritas kasus aktif jalani isoman

Warga Banten Meninggal Saat Isoman Bertambah 70 Orang ilustrasi warga yang isolasi mandiri (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Ati mengatakan, dari total jumlah 22.194 kasus aktif di Banten mayoritas pasien COVID-19 menjalani isoman di rumah masing-masing karena mereka masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Mungkin ada yang takut (ke rumah sakit) tapi dari hasil capaian antigen ini kebanyakan orang positif tanpa gejala," katanya.

2. Obat dari pemerintah pusat belum cukup jangkau seluruh OTG

Warga Banten Meninggal Saat Isoman Bertambah 70 Orang Pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri di teras rumah Kelurahan Wirasana, Purbalingga mulai kritis dan dibawa ke rumah sakit, Kamis (8/7/2021) (Dokumentasi Warga Wirasana)

Mereka yang sedang menjalani isoman di rumah dilakukan pemantauan oleh pihak puskesmas dan mendapat bantuan obat-obatan dari pemerintah pusat. Meski, bantuan obat dari pusat belum mencukupi untuk menjangkau seluruh pasien OTG di Banten.

"Maka kemarin Pak Gubernur memerintahkan untuk pemprov mensuport kekurangan dari obat-obatan yang diberikan pemerintah pusat," katanya.

3. BOR rumah sakit di Banten turun

Warga Banten Meninggal Saat Isoman Bertambah 70 Orang Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Disampaikan Ati, meski kasus aktif di Banten cukup lumayan tinggi sebanyak 22 ribu kasus, namun untuk tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit turun menjadi 80 persen yang sebelumnya menyentuh angka 90 persen lebih.

"Jadi kebanyakan mereka OTG tanpa perlu ke rumah sakit," katanya.

Baca Juga: 490 Ibu Hamil di Banten Terpapar COVID-19, Begini Penanganannya

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya