Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

KSM Akui Perencanaan Proyek Kawasan Kumuh Serua Bermasalah

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Serua, Reza
Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Serua, Reza (Dok. IDN Times/Rom)
Intinya sih...
  • DED tidak efektif, warga minta fokus ke infrastruktur dasar
  • Kontraktor proyek mengakui pekerjaan ini menyimpang dari DED
  • Pengalihan volume pekerjaan ke paving block dan U-Ditch menyebabkan ketidaksesuaian lokasi dengan DED awal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times – Polemik proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali mencuat. Setelah sebelumnya disorot karena dugaan penyimpangan anggaran, kini muncul pengakuan bahwa perencanaan proyek sejak awal tidak melibatkan warga secara maksimal.

Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Serua, Reza mengungkapkan, bahwa Detail Engineering Design (DED) yang diberikan pemerintah tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. “Yang di denah sama yang di lapangan memang beda. Bisa dibilang perencanaannya kurang tepat, makanya kami alihkan,” ujar Reza pada Jumat (14/11/2025).

1. DED dinilai tidak efektif, warga minta fokus ke infrastruktur dasar

Lokasi proyek penataan kawasan kumuh di Tangsel
Lokasi proyek penataan kawasan kumuh di Tangsel (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Menurut Reza, dalam DED semula diusulkan pembangunan gazebo, gapura, hingga vertical garden. Namun setelah melihat kebutuhan lapangan, warga mengusulkan agar anggaran dialihkan untuk pekerjaan yang lebih prioritas, seperti paving block dan drainase.

“Di gambar cuma sepotong-sepotong, nggak sesuai kondisi. Makanya kita minta bangun paving block semuanya,” jelasnya.

Reza menegaskan bahwa KSM dan warga baru diajak rapat setelah DED selesai disusun oleh pihak pemerintah. “Saya cuma dikasih pas DED sudah jadi. Pas perencanaan gambar, kami nggak dilibatkan. Makanya kami ukur ulang. Kalau dikerjakan sesuai gambar awal, hasilnya pasti nggak sesuai,” kata Reza.

2. Kontraktor proyek mengakui pekerjaan ini menyimpang dari DED

IMG-20251016-WA0000.jpg
Perwakilan kontraktor proyek penataan kawasan kumuh (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Sebelumnya, perwakilan kontraktor proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Kelurahan Serua, Jafar, memberikan klarifikasi terkait sejumlah item pekerjaan yang dianggap tidak sesuai dengan DED. Dia mengakui adanya kekurangan volume pekerjaan di beberapa titik. Jafar mengklaim bahwa hal tersebut disebabkan oleh kelebihan pelaksanaan di wilayah lain dalam area proyek.

"Jadi, kami alihkan semua yang hilang itu ke pekerjaan paving block dan U-Ditch. Tapi masalahnya, paving block-nya tidak ada," kata Jafar, Kamis (16/10/2025).

Jafar menjelaskan, sejumlah item yang dihilangkan seperti gapura dan vertical garden memang tidak memungkinkan untuk dibangun karena kendala teknis dan sosial.

Gapura, misalnya, sempat dibangun namun terpaksa dibongkar karena tidak mendapatkan izin dari pemilik lahan. "Gapura dihilangkan karena tidak ada lahan," kata Jafar.

Sebagai gantinya, Jafar menjelaskan volume pekerjaan dari item-item tersebut dialihkan ke pekerjaan paving block dan saluran U-Ditch, menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan aspirasi warga setempat.

Namun, Jafar mengakui bahwa pengalihan tersebut menyebabkan ketidaksesuaian lokasi dengan DED awal. Paving block yang seharusnya dibangun di area depan, justru tidak terbangun karena pekerjaannya sudah melebihi di area belakang, tepatnya di wilayah RT 7, yang sebelumnya bukan prioritas awal.

"Nah, di RT 2 itu awalnya terjadi penolakan. Penolakan sebenarnya bukan yang, apa namanya, yang langsung tidak mau," katanya, "Jangan dikerjakan dulu."

Jafar juga menegaskan bahwa seluruh proses pekerjaan telah selesai dan telah dilakukan serah terima resmi dari pihak kontraktor kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim) Kota Tangsel.

"Iya. Sudah serah terima terima (ke pemerintah) " kata dia.

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie sudah angkat bicara mengenai polemik proyek tersebut. Dia membantah adanya dugaan praktik korupsi berupa item fiktif dalam proyek tersebut. Benyamin menyebut, permasalahan terkait proyek tersebut telah diselesaikan dan ditangani.

​Benyamin meminta, agar setiap tuduhan didukung dengan data dan bukti yang valid. "Kalau ada datanya, kasih. Kalau cuma dugaan saja, saya tidak bisa mengambil langkah-langkah. Tapi saya sudah konfirmasi ke teman-teman, semuanya (selesai). Sudah, sudah ditangani," kata Benyamin kepada wartawan, Rabu (29/10/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Kawasan Kumuh di Banten Masih 1.262 Hektare

14 Nov 2025, 17:19 WIBNews