Ribuan Guru Honorer di Kabupaten Tangerang Terdampak Pandemik COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Tangerang, IDN Times - Belasan ribu guru honorer di Kabupaten Tangerang terdampak pandemik COVID-19. Hal tersebut terlihat dari adanya penurunan kesejahteraan bagi guru honorer, terutama di sekolah swasta.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tangerang, Bibing Sudarman menyatakan, ribuan guru honorer yang masuk organisasinya itu memiliki persoalan kesejahteraan.
"Ada 14.000 guru honorer di Kabupaten Tangerang. Nah, kalau swasta itu kondisinya yang di mana keuangan mereka berasal dari orangtua murid," ujar Bibing, Senin (14/12/2020).
Baca Juga: 42 Penghuni Rutan Jambe Tangerang Positif COVID-19
1. Para guru honorer swasta menyiasati dengan sekolah daring
Bibing menuturkan, para guru honorer swasta menyiasati permasalahan kesejahteraan tersebut dengan membuka kelas daring, sehingga guru tetap mendapat pemasukan dari orangtua siswa.
"Tapi itu pun mereka harus tetap menggunakan kuota modal sendiri," kata Bibing.
2. Guru honorer di sekolah negeri masih mendapatkan BOP dari pemerintah
Berbeda dengan guru honorer di sekolah negeri. Bibing menyebutkan, mereka setidaknya masih mendapatkan honor, meski masih di bawah upah minimum.
"Tapi persoalannya, 60 persen sekolah negeri itu dihuni guru pegawai negeri sipil. Selebihnya adalah guru honorer. Karena itu kesejahteraan jadi dorongan dan aspirasi kami ke pemerintah," lanjutnya.
3. Pihaknya telah mengajukan terkait insentif untuk guru honorer
Bibing menuturkan, pihaknya sudah melakukan audiensi ke Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam membahas persoalan kesejahteraan guru honorer.
"Hasilnya, pemerintah akan mengupayakan soal bagaimana menanggulangi persoalan kesejahteraan guru honorer ini," tutur Bibing.
Namun, lanjut Bibing, meski di tengah pandemik kesejahteraan guru menurun, saat ini para guru menjadi lebih "melek" teknologi. Metode pembelajaran daring kepada murid selama pandemi COVID-19, menuntut guru untuk menguasai teknologi.
"Sebelumnya media pembelajaran daring itu tidak dilakukan. Tapi sekarang itu sudah menjadi kebutuhan dalam situasi saat pandemik ini. Tidak bisa lagi guru menghindar dari itu," kata dia.
Baca Juga: Minta Diangkat Jadi P3K, Guru Honorer Kota Tangerang 'Curhat' ke DPRD